Berapa lama sebuah eksperimen bisa diselesaikan dan penelitinya bisa mendapatkan hasil? Bagi beberapa eksperimen, mungkin butuh hampir setara dengan umur manusia.
Salah satu eksperimen terlama itu adalah menunggu aspal menetes. Eskperimen itu memang terdengar konyol namun sebenarnya diprakarsai oleh penerima Nobel Fisika, Ernest Walton.
Esperimen dimulai pada tahun 1944, terus dilanjutkan oleh peneliti di Trinity College di Dublin, Irlandia, dan akhirnya baru selesai minggu lalu.
Percobaan dilakukan dengan alat relatif sederhana, tiang gantung untuk alat kimia, corong dan gelas beaker. Untuk membantu dokumentasi, peneliti menggunakan webcam.
Eksperimen dinyatakan selesai setelah minggu lalu, atau 69 tahun sesudah eksperimen dimulai, aspal akhirnya menetes dan berhasil direkam dengan webcam yang dipasang.
Tetesan aspal dalam eksperimen ini adalah pertama yang bisa disaksikan. "Tak ada orang yang pernah melihatnya di dunia sebelumnya," kata Shane Bergin, fisikawan dari Trinity College.
Eksperimen aspal lain dilakukan oleh Thomas Parnell dari University of Queensland. Eksperimen telah dimulai tahun 1927 dan menghasilkan 8 tetes. Namun, tak satu tetes pun berhasil didokumemtasikan.
Aspal oleh banyak orang dianggap sebagai benda padat dalam suhu ruang. Namun, sejatinya aspal dalam kondisi tersebut adalah cairan yang sangat kental.
Kekentalan aspal dua miliar kali lebih kental dari air dan dua juta kali lebih kental daripada madu. Aspal diperkirakan hanya menetes sekali dalam satu dekade.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Bergin seperti dikutip New Scientist, Kamis (18/7/2013), mengatakan bahwa aspal menetes dalam dua fase.
"Ada tetesan besar pada tahap pertama yang diikuti dengan tetesan mirip benang yang mengikuti kemudian. Aspal itu benar-benar menetes saat saya di sana," kata Bergin.
Pihak trinity berencana menjadikan tanggal 11 Juli sebagai peringatan aspal menetes dan membuat tetesan berikutnya yang bisa dilihat publik satu dekade ke depan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR