Sebagian orang tertarik dengan penampilan fisik lawan jenisnya, sebagian lagi dengan kepribadiannya. Namun, menurut sebuah studi baru, setiap orang secara tidak sadar tertarik pada lawan jenisnya berdasarkan dari bau badannya.
Para ilmuwan menyimpulkan, manusia dapat mencium adanya gen yang kompatibel lawan jenisnya dari bau badan mereka. Dan mereka pun akan cenderung lebih tertarik jika lawan jenis memiliki gen tersebut.
Dalam buku barunya, The Compatibility Gene, Profesor Daniel Davis menjelaskan, gen tertentu dapat memengaruhi seberapa menarik seseorang terhadap calon pasangannya. Profesor asal University of Manchester ini juga percaya, pasangan yang cocok dapat mencium bau dengan kode genetik yang optimal.
Simpulan tersebut berawal dari sebuah percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan asal Swiss, Claus Wedekind. Dalam percobaan tersebut, ilmuwan mempelajari tentang kecocokan gen pada sekelompok mahasiswa dan mahasiswi.
Para peneliti meminta mahasiswa untuk mengenakan sebuah kaus yang sama selama dua malam. Peneliti juga meminta agar mahasiswa tidak memakai wewangian apa pun yang dapat mengubah bau badan alami mereka.
Di akhir hari kedua, peneliti meletakkan kaus-kaus bekas pakai dalam kotak yang berbeda. Kemudian mereka meminta mahasiswi untuk mencium bau kaus dan memberikan peringkat bau berdasarkan intensitas, kesedapan, dan keseksian.
Hasilnya menunjukkan, wanita cenderung untuk menyukai bau pria yang memiliki gen yang berbeda darinya. Para peneliti mengatakan, hal tersebut secara alamiah tercipta untuk memberikan keuntungan genetik pada keturunan mereka.
"Setiap individu memiliki susunan gen yang hampir sama dari sekitar 25.000 gen. Beberapa gen bervariasi pada setiap orang yang menentukan warna mata atau rambut tertentu," ujar Davis.
Dalam bukunya, Davis menuturkan tentang kecocokan gen yang bervariasi pada setiap orang. Yang utama dari setiap gen adalah gen sistem imun yang berfungsi untuk melawan penyakit.
"Namun studi baru menunjukkan hal yang lebih penting, yaitu ternyata otak kita sudah diprogram untuk mengenali gen pasangan guna memperoleh keturunan yang lebih baik," pungkasnya.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR