Pekan lalu dijelaskan mengenai takhayul Jumat tanggal 13 (Friday the 13th) dan asal-muasal penyebutannya. Berikut adalah lima hewan yang diselimuti oleh mitos hingga kadang mengaburkan fakta yang sebenarnya.
Kumbang death-watch
Pada tahun 1700-an, Jonathan Swift menulis puisi mengenai kumbang death-watch (Xestobium ruffovillosum). Nama fauna ini kembali muncul dalam dunia modern ketika disebutkan dalam novel Practical Magic hasil tulisan Alice Hoffman.
Kumbang ini digambarkan menimbulkan bunyi ketuk sebelum matinya sebuah karakter (orang). Sehingga kemunculan bunyi dari fauna ini memunculkan ketakutan.
Tapi pada kenyataannya, bunyi ketuk dari kumbang ini merupakan bunyi kepalanya yang dibenturkan ke tembok dengan harapan bisa menarik lawan jenis. Selain itu, kumbang ini diketahui bersarang dan makan di kayu hingga dikenal mampu merusak strukturnya.
Namun demikian, mitos yang menaunginya membuat populasi kumbang ini beruntung, di mana ia merupakan salah satu ordo serangga terbesar di dunia.
Albatross
Burung laut besar ini merupakan subjek takhayul kesukaan para pelaut karena dianggap membawa nasib baik.
Menurut para pengarung samudra, kebiasaan burung albtaross terbang di sebelah kapal yang berlayar berarti mereka berisi para pelaut yang tenggelam. Maka itu membunuh burung ini dianggap membawa sial.
Dalam rima The Ancient Mariner karangan Samuel Taylor Coleridge, disebutkan pelaut yang menembak mati albatross, diwajibkan memakai bangkainya sebagai hukuman. Sedangkan pada tahun 1959, sebuah kapal yang tidak disebutkan namanya, diguncang mogok para krunya setelah burung albatross yang jadi muatannya mati dalam kandang.
Tiga hewan lainnya yang dinaungi mitos bisa Anda simak di tautan ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR