Cina telah meluncurkan skema baru untuk mensubsidi kendaraan hemat bahan bakar dalam upaya memerangi meningkatnya polusi udara di kota-kota utama. Pemerintah akan menyediakan hingga 60.000 yuan (US$ 9.800) kepada para pembeli dari semua mobil berbahan bakar listrik, "hampir semuanya listrik" dan kendaraan hidrogen hingga 2015.
Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan mobil Cina seperti seperti BYD, yang membuat mobil berbahan bakar listrik dan baterai. Namun, program ini tidak termasuk mobil hibrida dengan bahan bakar gabungan bensin dan listrik.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah mengatakan kebijakan itu ditujukan untuk "mempercepat pengembangan kendaraan dengan energi terbarukan, mempromosikan penghematan energi, dan mengurangi polusi udara."
Cina bertujuan untuk meluncurkan lima juta kendaraan dengan "energi baru" di jalan pada tahun 2020. Negara ini menghadapi masalah serius terkait isu lingkungan dan pencemaran udara terutama di kota-kota besar seperti Beijing.
(Baca juga: Lima Mitos Lingkungan di Cina)
Menurut kantor berita milik negara, Xinhua, ada sekitar 27.800 kendaraan dengan energi terbarukan yang digunakan tahun lalu, sebagian besar adalah bus. Sebelumnya, program subsidi untuk kendaraan elektrik di Cina berakhir pada 2012, namun gagal memberikan dorongan besar untuk penjualan mobil listrik.
Para pengamat mengatakan pemerintah perlu untuk memasukkan kendaraan hibrida konvensional, seperti model Toyota Prius, dalam program subsidi untuk itu untuk mendapatkan minat pasar.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR