Berada di ujung selatan wilayah Kabupaten Sukabumi, Ujunggenteng menawarkan lanskap laut yang berbataskan lautan lepas, Samudra Hindia. Tempat ini tersembunyi di balik Dataran Tinggi Jampang, yang membujur dari barat ke timur dan mengikuti garis pantai selatan. Dataran tinggi ini membuat perjalanan kami menuju pantai berkelok-kelok, namun memberikan pengalaman mata yang mengesankan.
Lantaran penggundulan hutan secara masif, tegakan hijau menjadi barang langka di wila-yah lembah plato. Bagi pejalan, pemandangan garis pantai selatan Jawa menjadi obyek fotografi yang menarik, namun para pelestari dan ahli lingkungan mengingatkan akan bahaya longsor akibat tak ada benteng alami penahan tebing curam.
Menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer dari Ibu Kota tak lantas menyurutkan semangat kami. Bokong dan punggung yang terasa pegal lantaran harus du-duk selama delapan jam per-jalanan ter-hibur oleh panorama Ujunggenteng. Beberapa teman bahkan sempat mengeluhkan sakit pada kepala di tengah perjalanan.
”Perjalanan memang cukup makan waktu, yah. Tapi selama perjalanan kita disuguhi beragam panorama. Mulai dari hutan, perbukitan bahkan kebun teh,” Eko Prasetyo, salah seorang pelancong dari Jakarta, memberikan kesan.
Pasir putih yang membentang tersapu belaian ombak yang datang dari lautan me-mang telah memikat Eko. Kami pun begitu. Ketika cuaca cerah dan musim kering tiba, panorama pesisir berada dalam kondisi ideal. Kami yang datang da-ri arah utara tak terlampau kecewa saat mendapati wajah Ujunggenteng yang tak bersahabat. Begitu awan kelabu tersingkap, harapan panorama indah kembali muncul.
Bagi Eko, kawasan Ujunggenteng menawarkan keindahan panorama yang alami. Tak hanya itu, kawasan ini te-lah menuntun Eko untuk memelajari lebih dalam mengenai pengetahuan ekosistem pantai dan laut.
Ketika menjumpai pasir putih dan deburan ombak pantai selatan Jawa, janganlah buru-buru melontarkan kata bosan. Kami menyarankan Anda untuk mengunjungi Curug Cikaso. Air terjun ini berada di Kecamatan Tegal Buleud, sekitar satu jam perjalanan dari kawasan pantai Ujunggenteng.
Berhulu di Dataran Tinggi Jampang dan berakhir di pantai bagian selatan Surade, Cikaso mengaliri sejumlah tebing-tebing sungai yang curam. Salah satunya, mengairi anak sungai yang menjadi sumber air bening menyegarkan dari Curug Cikaso.
Perjalanan menuju Curug Cikaso ini berawal dari Kampung Ciniti. Ketika kita mencapai ujung kampung, perahu milik masyarakat setempat telah siap mengantarkan kita menuju curug. Tiap perahu dapat mengangkut hingga sepuluh pelancong.
Ujunggenteng masih menyimpan bonus. Apabila menginap di Amanda Ratu Resort, terletak sebelum Ujunggenteng, kita dapat menikmati keindahan lanskap perkebunan nyiur.
Berbagai bonus panorama alami seperti itu membuat kita betah berlama-lama di kawasan tanjung selatan Sukabumi. Maka, badai yang telah mengguncangkan batin kami tak mem-buat kapok untuk menikmati ta-rian alam selatan Jawa—yang memesona sukma, namun kerap terlupakan.
*Artikel ini pernah ditayangkan dalam National Geographic Traveler edisi April 2011.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR