Nationalgeographic.co.id - Hasil studi menunjukkan bahwa kacang pecan memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Para peneliti dari Departemen Ilmu Gizi di University of Georgia melakukan penelitian terkait dampak dari mengkonsumsi kacang pecan.
Dilansir dari Sci News, Profesor Jamie Cooper dari University of Georgia mengatakan dia dan rekan-rekannya memeriksa pengaruh konsumsi pecan setiap hari pada lipid darah dan glikemia orang dewasa yang beresiko terkena penyakit kardiovaskular.
Penelitian ini melibatkan 52 orang dewasa antara usia 30 tahun dan 75 tahun. Mereka yang beresiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dijadikan satu kelompok. Total ada tiga kelompok dalam penelitian ini.
Kelompok pertama mengkonsumsi 68 gram (470 kalori) kacang pecan setiap hari sebagai bagian dari diet hariannya. Kelompok kedua menjadikan pecan sebagai makanan pengganti dengan jumlah kalori yang sama seperti santapan mereka biasanya. Sementara kelompok lainnya tidak mengonsumsi pecan.
Baca Juga: Orang Cina dalam Cerita Sebutir Kacang di Jalur Rempah Nusantara
Selama delapan minggu para partisipan mengonsumsi makanan tinggi lemak guna mengukur perubahan lipid darah dan kadar gula dalam darah. Hasilnya, terdapat penurunan total kolesterol saat berpuasa mencakup kolesterol jahat (low density lipoprotein), trigliserida, kolesterol baik (high density lipoprotein), kolesterol non-HDL dan Apolipoprotein B yang signifikan pada dua kelompok pengonsumsi pecan. Sedangkan pada kelompok lainnya tidak ada perubahan.
Selain itu, di antara partisipan yang mengonsumsi pecan terdapat pengurangan trigliserida atau salah satu jenis lemak utama dalam darah. Pada kelompok yang menggunakan pecan sebagai makanan pengganti juga terjadi penurunan glukosa.
Para peneliti melihat rata-rata penurunan total kolesterol mencapai lima persen. Di antara partisipan yang makan pecan terjadi penurunan kolesterol jahat sebesar enam hingga sembilan persen.
“Penambahan pecan dalam pola makan tidak hanya menghasilkan pengurangan besar pada total kolesterol dan LDL jika dibandingkan dengan kombinasi pola makan lainnya. Tapi bisa juga menjadi metode yang berkelanjutan untuk kesehatan jangka panjang,” ujar Profesor Jamie Cooper kepada Sci News.
Baca Juga: Cikal Bakal Puding Yaitu Haggis yang Berasal dari Bagian Dalam Domba
“Beberapa penelitian bahkan menunjukkan pengurangan satu persen kolesterol jahat dikaitkan dengan pengurangan resiko penyakit arteri koroner. Jadi, pengurangan ini amat bermakna secara klinis,” lanjutnya.
Hasil penelitian manfaat mengonsumsi kacang pecan yang dilakukan Profesor Jamie Cooper dan tim telah dipublikasikan di Journal of Nutrition dengan judul Pecan-Enriched Diets Alter Cholesterol Profiles and Triglycerides in Adults at Risk for Cardiovaskular Disease in a Randomized, Controlled Trial pada 12 Agustus 2021.
Kacang pecan memiliki nama latin Carya illinoinensis, dikutip dari Britannica, tumbuhan ini masuk dalam keluarga walnut (Junglandaceae). Tumbuhan ini berasal dari Amerika Utara yang memiliki iklim sedang. Kacang ini kaya akan rasa dan tekstur.
Bahkan pecan merupakan salah satu makanan yang memiliki kandungan lemak tertinggi di antara produk nabati lainnya. Nilai kalori dari pecan mendekati mentega.
Baca Juga: Makan Kacang Kedelai Baik Bagi Kesehatan Jantung, Ini Tiga Manfaatnya
Pecan juga bisa dikombinasikan dan diolah menjadi berbagai makanan. Salah satunya yang populer di Amerika Serikat adalah pai pecan, yakni pecan yang dipanggang dalam clear custard.
Kacang ini memiliki cangkang warna cokelat berbintik-bintik dengan ketebalan yang bervariasi. Bentuknya panjang dan berbentuk silinder dengan ujung yang runcing, pendek atau bulat.
Dikutip dari Conserve Energy Future, kacang pecan mengandung lebih dari 19 vitamin dan mineral. Mulai dari kalsium, fosfor, potassium, thiamin, zinc, vitamin A, vitamin B, vitamin E, dan asam folat. Sehingga membantu meningkatkan performa tubuh.
Tidak hanya itu, pecan juga kaya akan antioksidan. Diketahui pecan mengandung dua kali lebih banyak flavonoid – salah satu jenis antioksidan – dibanding dengan kacang-kacangan lain seperti mete, almond dan pistaschio. Bahkan tujuh kali lebih banyak dibandingkan walnut.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | britannica,Conserve Energy Future,Sci News |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR