"Mereka dapat melakukan serangan massal pada sarang lebah madu, menghancurkan sarang dalam hitungan jam," menurut WSDA.
Dilansir Mashable, lebah raksasa Asia yang ditemukan di AS menghasilkan racun tujuh kali lebih banyak daripada lebah madu ketika menyengat. Mereka juga dapat menyengat korban berkali-kali.
Yang lebih mengejutkan lagi, sengatan lebah pembunuh ini bahkan bisa membunuh manusia. Di Jepang, lebah ini dikenal dengan sebutan Suzumebachi bisa menyebabkan sekitar 40 orang meninggal karena sengatannya setiap tahun. Hal ini diketahui dari sebuah studi tahun 2007 dalam jurnal Clinical Toxicology.
Baca Juga: Si Pemandu Madu, Kemampuan Satwa Liar Berkomunikasi dengan Manusia
Kematian ini sering dikaitkan dengan gagal ginjal, syok anafilaksis, serangan jantung, dan kegagalan organ multipel akibat sengatan lebah pembunuh yang berulang.
Seorang ilmuwan Jepang yang mendapatkan sensasi sengatan menggambarkan jika disengat lebah raksasa Asia seperti paku panas yang ditusukkan ke kakinya.
Di Amerika Serikat sendiri, lebah raksasa Asia mulai muncul ke publik pada tahun 2019. Mereka pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat di Whatcom County. Meskipun berasal dari Asia Timur dan Tenggara, mereka kemungkinan datang ke AS sebagai "penumpang gelap" melalui seorang musafir atau kontainer pengiriman.
Baca Juga: Lebah Terbesar Sedunia Temuan Wallace di Maluku, Terancam Punah
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR