"Meskipun kami senang telah menemukan dan membasmi sarang ini di awal musim, deteksi ini mendeteksi pentingnya pelaporan publik," kata Sven, ahli entomologi WSDA.
"Kami berharap ada lebih banyak sarang di luar sana dan seperti ini, kami berharap dapat menemukan sebelum mereka dapat menghasilkan ratu baru," sambungnya.
Kini, mereka kembali menerima laporan tentang lebah raksasa Asia hidup yang hanya berjarak 0,25 mil (0,4 km) dari tempat sarang yang telah dihilangkan pada 2020 lalu. Tempat itu tepat di selatan perbatasan AS-Kanada.
Setelah menemukan sarangnya, staf WSDA bersiap untuk menghindari sengatan dan kemudian menyedot 113 lebah pekerja dari sarangnya. Tim juga menangkap 67 lebah pembunuh tambahan di area tersebut dengan menggunakan jaring secara diam-diam.
Baca Juga: Penemuan Unik, Lebah Berjenis Kelamin Setengah Betina Setengah Jantan
Lebih lanjut, para kru juga memindahkan kulit kayu dan kayu dari pohon alder yang membusuk, yang mengungkapkan mimpi buruk di dalamnya. Pasalnya terdapat sarang dengan 1.500 lebah yang sedang berkembang dan belum mencapai usia dewasa.
Terkait hal ini, WSDA akan terus memasang perangkap untuk lebah raksasa Asia hingga akhir musim di bulan November.
Sebagai informasi, lebah raksasa Asia dapat dengan mudah mencabik-cabik lebah madu menjadi dua. Laporan tahun 2020 juga menyebut bahwa lebah pembunuh ini umumnya menyerang lebah madu di akhir musim panas dan awal musim gugur.
Baca Juga: Angelina Jolie 'Godmother' Lebah Ikuti Melindungi Lebah Dunia
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR