Baca bagian satu artikel ini.
Burung mutton tasmania
Setiap tahun, burung mutton tasmania bermigrasi dari Laut Bering lepas pantai Alaska ke perairan yang lebih hangat di Australia. Mereka bersarang untuk beberapa bulan sebelum kembali pulang. Setiap melakukan hal ini, sebagian kecil dari mereka mati--sepertinya memang seperti itu nasib mereka.
Tetapi, mulai 2007, kematian burung mutton tiap tahun kian sering. Sejak September (tahun ini), kematian massal burung ini terjadi hampir setiap hari. Ratusan mutton terhampar di laut saat ini terjadi.
Di Melbourne Selatan, pembersih pantai memungut lebih dari 150 burung dari pasir pantai setiap harinya, dan kematian terus saja berlanjut. Teori yang berkembang saat ini, fenomena ini disebabkan perubahan iklim. Jarak migrasi mereka adalah 10.000 kilometer, dan sepertinya mereka terlalu letih saat mencapai tujuan. Keletihan membuat mereka rentan terhadap penyakit, dan angin kencang.
Lumba-lumba hitung botol
Sejak Juli, di pantai timur laut AS, dari North Caroline hingga New York, ditemukan sejumlah lumba-lumba hidung botol yang mati. Pada minggu pertama Oktober, 14 lumba-lumba terdampar di New Jersey.
Sejauh ini, jumlah total kematian adalah sekitar 700, dalam waktu empat bulan. Penyebabnya adalah cacar laut yang disebut morbilivirus, pembunuh yang sama yang menyerang lumba-lumba pada 80-an.
Penyu
Pada Oktober, lebih dari 200 penyu ditemukan mati di pantai-pantai El Salvador, dan puluhan lembaga konservasi bingung apa penyebabnya. Diduga, penyebabnya adalah sejenis alga beracun yang telah menyebar di pesisir Pasifik. Berbeda dengan ledakan alga lain yang menyedot kandungan oksigen dalam air dan menyebabkan kehidupan makhluk lainnya tercekik, alga ini langsung menyebabkan penyu keracunan.
Kepiting sungai Cina
Polusi Cina begitu tersohor. Di kota Chunghu, peternak kepiting mengalokasikan berhektare-hektare tanah untuk budi daya kepiting sungai. Pada September, kepiting-kepiting itu mulai mati. Setiap hari, jumlah yang mati mencapai ratusan, membuat kehidupan lebih dari 100 keluarga di sana terancam. Dari hasil inspeksi, terungkap bahwa air dari selokan yang terbengkalai masuk ke kolam kepiting, menyebabkan kolam penuh dengan bakteri.
Babi hutan Prancis
Hewan laut amat rentan terdampak perubahan lingkungan, sementara mamalia darat biasanya lebih tahan, kecuali karena bencana besar. Namun, celeng berguguran bagi lalat di selatan Prancis. Tidak ada yang paham bagaimana itu bisa terjadi. Lebih dari 40 zat racun sudah diuji, hasil tes virus juga negatif.
Proses kematiannya pun ganjil. Sebelum sekarat, celeng-celeng seperti gila beberapa saat. Mereka berlari berputar-putar, tersandung bagai zombie, mengigau, lalu seperti tertawa terbahak-bahak. Sejauh ini, hanya 90 celeng yang mati, tapi kejadiannya hanya sejak pertengahan Juli. Belum pasti bagaimana dampak kematian ini terhadap keseluruhan populasi.
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR