Selama ini tata rias (make-up) dianggap sebagai sumber iritasi, yang bisa menyebabkan alergi pada manusia. Padahal sebenarnya tak cuma make-up saja yang bisa membuat kulit teriritasi.
"Iritasi juga disebabkan oleh pakaian. Dan hal ini disebut sebagai textile rash," jelas dr. Gloria Novelita, SpKK, saat peluncuran pelembut pakaian di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut American Academy of Dermatology, pakaian menjadi salah satu iritan pada 10-20 persen anak dan 1-3 persen orang dewasa. "Tanpa disadari ada banyak hal-hal di dalam pakaian yang menjadi sumber iritan pada kulit," jelasnya.
Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai iritasi dari pakaian antara lain sebagai berikut.
Iritasi yang disebabkan oleh pakaian ini disebabkan oleh pakaian yang dibuat dari bahan bertekstur kasar, misalnya wol, nilon, poliester.
Friksi (gesekan) oleh pakaian bisa menyebabkan kulit kemerahan disertai rasa gatal. Dan umumnya timbul area tubuh yang mengalami friksi adalah leher, lengan bawah siku, pinggang, paha bagian dalam, dan lutut.
Gesekan dengan tag, label baju, karet dan juga jahitan pada pakaian yang tak sempurna.
Bahan-bahan sintetik seperti poliester dan nilon seringkali mencetuskan alergi dan iritasi.
Bahan-bahan pewarna, metal, serta bahan aditif lainnya bisa menimbulkan reaksi alergi pada kulit.
Pakaian yang seratnya terlalu kasar.
Pakaian yang sudah lama dan dicuci berulang-ulang. Keadaan ini akan membuat serat kasarnya keluar dan memperluas bidang friksi dengan kulit.
REKOMENDASI HARI INI
Benarkah Pria Justru Lebih Jarang Buang Air Besar Ketimbang Wanita?
KOMENTAR