Dunia film Hollywood berduka atas kepergian salah satu aktor terbaiknya, yaitu Paul William Walker IV. Aktor kelahiran 12 September 1973 ini tewas beberapa waktu lalu dalam kecelakaan maut di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Mobil Porsche Carrera GT yang dikemudikan rekannya mengalami kerusakan berat bahkan membuat tim forensik setempat kesulitan mengidentifikasi jasadnya.
Aktor dalam film “The Fast and the Furious” ini rupanya memiliki ikatan khusus dengan Mentawai. Itu karena ia memang memiliki hobi berselancar dan telah menjadikan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat sebagai surganya untuk berlibur sekaligus menyalurkan hobinya.
Kedekatan dan kecintaannya pada Mentawai bahkan dibuktikan dengan mendirikan rumah ‘rahasia’ pribadi di tengah hutan. Tidak seperti kebanyakan artis Hollywood lain yang mendirikan rumah mewah, justru Paul Walker memilih membangun rumahnya dengan tangan sendiri dan peralatan sederhana. Mengingat rumahnya yang berada di tengah hutan membuatnya harus menyiapkan akses jalan sendiri.
Paul Walker menganggap rumah rahasianya di Mentawai adalah surga di dunia. Seperti dikutip dari wawancara khusus dengan Men’s Health beberapa waktu lau, Walker mengutarakan bahwa keindahan alam di sekitar rumah rahasianya itu sangat luar biasa. Ia menyebutnya sebagai surga tersembunyi di Indonesia dan salah satu tempat terindah di muka Bumi.
Lokasi rumah Walker di Mentawai disebutnya sebagai tempat sempurna untuk melarikan diri dari kesibukan sehari-hari. Akan tetapi, Walker hanya menghabiskan waktu beberapa minggu saja di rumah tersebut karena tidak ingin kesan keindahannya hilang apabila terlalu sering dikunjungi. Meski demikian, ia mengaku sangat merindukan rumahnya apabila sedang berada di California, Amerika Serikat.
Saat tinggal rumah rahasianya, untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari Walker memilih menanam padi sendiri dan mengeringkannya. Ia juga menyelam untuk menangkap lobster dan gurita lalu memasaknya menggunakan perapian tradisional. Rumah rahasia Walker itupun tidak memiliki aliran listrik sehingga hanya menggunakan lilin saat malam hari.
Kepulauan Mentawai memang termasuk salah satu kepulauan di Nusantara yang lokasinya jauh terpencil. Untuk mencapainya butuh jarak sekira 155 km dari pesisir Sumatera Barat. Di tempat ini belum banyak hotel mewah namun justru kealamian itulah yang membuat Paul Walker jatuh cinta.
Walker bukan hanya mencintai Mentawai, tetapi juga sangat perduli pada kelestarian alam Mentawai. Melalui akun Twitter pribadinya pada Januari 2013, ia mengajak semua orang untuk menandatangani petisi penolakan terhadap sikap nelayan yang masih menggunakan dinamit sehingga merusak karang laut di perairan Mentawai.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Penulis | : | |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR