Google menawarkan kerjasama kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam memberi peringatan dini bencana dan dampaknya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, informasi tersebut akan disajikan dalam Google Public Alerts dan Crisis Map.
"Mereka akan minta data kepada kita terkait bencana atau kondisi emergency. Nanti mereka akan olah sendiri," kata Sutopo.
Informasi hasil pengolahan data dari BNPB nantinya akan disajikan dalam bentuk peta disertai dengan berbagai keterangan terkait bencana.
"Misalnya terkait banjir Jakarta, kalau misalnya Katulampa Siaga 1, publik sudah bisa tahu mana saja daerah yang mungkin terdampak," jelas Sutopo.
"Kita juga bisa manfaatkan ini untuk pencarian korban hilang dalam suatu bencana," ungkap Sutopo seusai konferensi pers terkait banjir Jakarta 2014, Senin (20/1) lalu.
Menurut Sutopo, kerja sama tersebut bila terwujud akan sangat membantu pihak pemerintah dan masyarakat kala terjadi bencana.
"Selama bencana, kita juga sibuk dengan penanganan korban, posko, dan lainnya. Informasi yang bisa (langsung) diakses publik sangat membantu," tuturnya.
Sutopo mengatakan, BNPB tertarik dengan tawaran kerja sama Google tersebut. Ditargetkan, kerja sama akan terealisasi tahun ini.
Selain dengan Google, BNPB juga berupaya menjalin kerjasama dengan Kemkominfo untuk penyediaan SMS Alert. "Konsepnya, ketika orang memasuki wilayah bencana, dia sudah otomatis akan menerima SMS peringatan dini," jelasnya.
BNPB akan bekerjasama pula dengan operator telepon seluler sehingga SMS peringatan itu tidak berbayar.
Mendesak Pengesahan RUU Masyarakat Adat yang Menjadi Benteng Terakhir Upaya Konservasi
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR