Penelitian terbaru merekam adanya gletser raksasa yang bergerak dengan kecepatan yang tidak pernah tercatat sebelumnya. Gletser ini diyakini sebagai gletser yang bertanggung jawab membentuk gunung es yang menenggelamkan kapal Titanic.
“Kita sekarang melihat kecepatannya di musim panas, naik lebih dari empat kali lipat dibandingkan pada 1990-an, ketika laju gletser saat itu diyakini merupakan salah satu yang tercepat,” ujar Ian Joughin, peneliti di University of Washington di Seattle.
Dalam penelitian yang dirilis pada awal Februari tersebut juga, Gletser Jakobshavn—sebagai salah satu hulu gletser Greenland—dikhawatirkan dalam keadaan tidak stabil. Fenomena ini teramati dari data (citra) satelit: hulu gletser telah bergeser atau berpindah tempat sejauh 50 kilometer.
Memang, sejak musim panas 2012, gletser Greenland mencapai rekor kecepatan lebih dari 17 kilometer per tahun—atau berkisar lebih dari 46 meter per hari.
Perpindahan hulu gletser mulai terlihat antara 2012 dan 2013. Pada waktu itu, menurut ilmuwan, bagian hulu gletser mungkin akan mundur sekitar 50 kilometer dari posisinya saat ini. Dalam beberapa dekade mendatang diprediksikan bahwa kecepatan Gletser Jakobshavn bisa mencapai 10 kali lipat. Dan ini bisa mengancam permukiman yang ada di wilayah pesisir.
Diestimasi, dari tahun 2000 hingga 2011, kontribusi gletser setidaknya telah menambah kenaikan permukaan air laut sekitar 1 milimeter. Pergeseran awal dalam es itu pertama kali terdeteksi tahun 2001.
Pada pertengahan 2012 lalu, salah satu satelit NASA telah menangkap gambar sebuah gunung es besar yang terlepas dari salah satu gletser terbesar di wilayah Kutub Utara Greenland.
Gambar-gambar dari Satelit Aqua NASA menunjukkan bahwa gunung es itu memisahkan dari dari sungai es mengambang yang disebut lidah es, yang adalah bagian gletser yang umumnya berbasis di darat.
Gletser merupakan gumpalan es normal, tetapi frekuensinya dan ukuran gunung es itu telah meningkatkan keprihatinan di kalangan ilmuwan bahwa perubahan iklim mungkin merupakan faktor penyebabnya.
Kasus Jakobshavn mengisyaratkan penipisan es dan perubahan letak hulu sungai es seiring dengan peningkatan kecepatan arus gletser. Sehingga, hulu gletser Greenland sekarang kehilangan es, yang mengakibatkan arus sungai es jauh lebih cepat dan menghanyutkan lapisan es lebih banyak dibanding sebelumnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR