Sebanyak 17.150 orang pengungsi korban letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, telah kembali ke rumah masing-masing. Mereka adalah warga yang menghuni desa-desa di luar radius 5 kilometer yang direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Mereka berasal dari 15 desa yaitu Desa Jeraya, Pintu Besi, Payung, Beganding, Tiga Pancur, Tanjung Merawa, Tiganderket, Cimbang, Ujung Payung, Kutambelin, Gung Pinto, Sukandebi, Naman, Batu Karang, dan Rimo Kayu," ujar Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (23/2).
Sutopo menyebutkan, hingga saat ini 16.361 jiwa atau 5.255 kepala keluarga masih mengungsi di 34 lokasi. "Ada 15 desa dan 2 desa hingga saat ini belum direkomendasikan untuk pulang," katanya.
Pada Senin (24/2), sebanyak 366 orang pengungsi dari Desa Temberun juga akan kembali ke rumahnya. Terkait logistik bagi para pengungsi, menurut Sutopo, masih mencukupi hingga lima hari ke depan.
Sementara itu, Deputi Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto mengatakan, posko Satgasnas akan tetap memberikan pendampingan pada Pemkab Karo serta Pemprov Sumatera Utara agar lebih berperan dalam penanganan bencana. "Potensi nasional telah dikerahkan untuk membantu penanganan erupsi Gunung Sinabung," katanya.
Kondisi Gunung Sinabung hingga hari ini, menurut PVMBG, terlihat asap putih tebal dengan tinggi 100-300 meter. Guguran lava pijar sejauh 300-2.000 meter ke Selatan-Tenggara. Seismisitas 47x gempa guguran dan tremor terus menerus dengan amplituda maksimum 32 mm. Dalam radius 5 kilometer dari Puncak Gunung Sinabung tetap direkomendasikan tak ada aktivitas masyarakat.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR