Setelah berstatus Waspada, Gunung Slamet meletus dan mengeluarkan abu tebal, Rabu ini (12/3) pukul 06.53 WIB. Letusan abu berwarna hitam pekat berlangsung sekitar tiga menit, sebelum akhirnya tertutup kembali oleh kabut.
Tim SAR Purbalingga dibantu TNI dan anggota Ganesa Muda Pecinta Alam SMA 1 Purbalingga telah mengevakuasi 19 orang pendaki. Sebelumnya, para pendaki yang berasal dari Jakarta itu bertolak ke puncak Gunung Slamet, Senin (10/3) sore, sebelum gunung dinyatakan dalam keadaan Waspada.
Mereka ditemukan di lokasi yang berbeda. Sembilan orang berada di Pos 2 yang berjarak lima kilometer dari titik puncak, Rabu pukul 04.00 WIB. Dua jam berselang, 10 orang lainnya ditemukan di Pos 5 yang jaraknya berada di area larangan yakni dua kilometer dari titik puncak.
"Mereka semua dalam keadaan selamat," kata Zaenal Abidin, anggota SAR Perwira Purbalingga, pagi tadi.
Berdasarkan penjelasan anggota tim pengamat Gunung Slamet di Pos Pengamatan, Desa Gambuhan, Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi (50), letusan abu tebal warna hitam itu terlontar dengan ketinggian berkisar 800 hingga 1.000 meter.
Letusan itu masih tergolong letusan kecil. Dari lontaran abu dan angin yang berembus, diprediksi lontaran abu vulkanis mengarah ke barat yang mencakup wilayah Kabupaten Tegal dan Brebes.
Sukedi menambahkan, sejak dinyatakan naik level, baru kali ini Gunung Api Slamet mengeluarkan letusan abu yang terpantau dari pos pengamatan.
"Sebelumnya enam kali letusan asap, baru kali ini mengeluarkan letusan abu," katanya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR