Nationalgeographic.co.id—Selama enam tahun lebih, para astronom dan ilmuwan melakukan pencarian di luar angkasa. Upaya ini telah menjaring sebanyak 461 objek yang baru ditemukan di luar Neptunus. Objek-objek tersebut termasuk empat di antaranya yang memiliki jarak lebih dari 230 unit astronomi (AU) dari Matahari. Satuan unit astronomi (AU) adalah jarak dari Bumi ke Matahari, sekitar 93 juta mil atau 149,6 juta kilometer.
Pengamatan baru yang menggunakan data dari Survei Energi Gelap telah memetakan struktur galaksi alam semesta dan materi gelap sejak tahun 2013. Pengamatan yang dilakukan dengan bantuan Teleskop Blanco yang ada di Cerro Tololo, Chili selama enam tahun terakhir ini berhasil mendeteksi sebanyak 817 objek baru yang sudah dikonfirmasi. Namun sebanyak 461 objek masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.
Menurut laporan ScienceAlert, hasil kajian selama enam tahun tentang objek-objek tersebut pertama kali diposting di server pracetak arXiv. Sedangkan makalahnya telah diserahkan ke jurnal untuk peer review.
Dengan adanya temuan objek yang berada sangat jauh ini, sebagian ilmuwan berspekulasi bahwa hal ini mungkin dapat menjelaskan keberadaan Planet Sembilan, sebuah benda teoretis yang belum dapat diamati secara langsung bersembunyi di luar angkasa, di mana gravitasinya dapat memengaruhi orbit dari objek-objek berbatu yang ada di tepi tata surya.
Dari 461 objek yang masih belum diketahui ini, beberapa di antaranya terlihat menonjol. Sembilan dikenal sebagai objek trans-Neptunus ekstrem, yang memiliki orbit yang mengayun keluar setidaknya 150 AU dari matahari.
Sedangkan empat di antaranya tergolong objek yang sangat ekstrem. Ia memiliki jarak orbit 230 AU. Diketahui bahwa pada jarak ini, objek tersebut hampir tidak terpengaruh oleh gravitasi Neptunus, namun melihat orbitnya yang aneh, kemungkinan ia justru dipengaruhi oleh ‘sesuatu’ dari luar tata surya. (Planet Sembilan-kah?)
Baca Juga: Planet Dingin Hampir Mengisi Seluruh Tempat di Galaksi Bima Sakti
Meskipun banyak dari para peneliti yang mengaitkan hal itu dengan keberadaan Planet Sembilan yang misterius, namun ada juga yang berpikir bahwa gravitasi gabungan dari banyak objek-objek kecil mungkin dapat menjelaskan keanehan ini. Setidaknya, anomali ini telah membuka jendela baru dari misteri Planet Sembilan, apakah ia benar-benar ada, atau tidak.
"Ini akan berharga untuk uji statistik rinci lebih lanjut dari model formasi untuk wilayah trans-Neptunus," tulis mereka.
Objek-objek dalam penelitian ini semuanya berjarak setidaknya 30 AU, mereka berada di wilayah tata surya yang hampir tak terbayangkan gelap dan sepi.
Lebih dari 3.000 objek trans-Neptunus, atau TNO (Trans-Neptunian objects), telah diidentifikasi dalam jangkauan. Mereka termasuk planet kerdil seperti Pluto dan Eris serta objek Sabuk Kuiper kecil seperti Arrokoth, benda berbatu yang dikunjungi oleh pesawat ruang angkasa New Horizons pada tahun 2019 yang lalu. Sabuk Kuiper adalah wilayah objek es yang mengorbit antara sekitar 30 AU dan 50 AU dari matahari.
Para peneliti juga menemukan keberadaan empat Trojan Neptunus baru. Trojan adalah objek yang berbagi orbit planet atau bulan. Dalam hal ini, objek berbagi orbit Neptunus mengelilingi matahari.
Baca Juga: Komet Temuan Terbaru Akan Berpapasan dengan Venus pada Desember 2021
Penemuan ini dapat membantu para ilmuwan memodelkan pembentukan tata surya kita dengan lebih baik atau pencarian Planet Sembilan yang sulit dipahami.
Seperti yang dilansir oleh Tech Explorist, para ilmuwan mencatat dalam laporannya, "Ini adalah katalog TNO terbesar kedua dari satu survei hingga saat ini, serta katalog terbesar dengan fotometri multi-band."
Setidaknya 155 dari objek yang baru ditemukan adalah apa yang oleh para astronom disebut "terpisah." Ini berarti bahwa mereka cukup jauh dari Neptunus sehingga gravitasi planet besar tidak banyak memengaruhi mereka; sebaliknya, mereka sebagian besar terikat ke tata surya oleh tarikan matahari yang jauh. Objek terpisah, seringkali juga disebut objek disk tersebar luas. Objek seperti ini cenderung memiliki orbit elips yang besar.
Baca Juga: Planet 9 di Tata Surya Kita Mungkin Lebih Dekat dari yang Diperkirakan
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR