"Setelah melalui beragam pemberontakan, Untung melarikan diri dari majikannya bersama dengan kerabatnya. Meski sempat tertahan oleh kejaran serdadu VOC, ia tetap lolos dari sergapan," tulisnya.
Tujuannya jelas, ia telah menjadi pemberontak terbesar yang ditulis dalam babad berkat kekecewaannya selama menjadi budak. Atas kemenangan Untung Surapati
melawan Belanda di Mataram, Raja Amangkurat II memberikan hadiah berupa jabatan adipati di Pasuruan dengan gelar Tumenggung Wiranegara.
"Amangkurat memberikan wilayah kekuasaan diwilayah Pasuruan dengan diangkatnya sebagai Adipati (sekarang Bupati)" tambahnya. Lebih dari itu, seorang budak yang bermental baja itu kemudian diberi gelar kehormatan, yaitu Tumenggung Wiranegara.
Baca Juga: Perdagangan Budak Belanda di Transatlantik, Dari Afrika hingga Amerika
Baca Juga: Kisah Tragis Zaman VOC: Bangkai Kapal Batavia dan Kekejian Perompak
"Setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan nama Surapati" tulis Guntur. Diduga nama Untung ia dapat dari majikannya Belanda, sedang Surapati ia gunakan sebagai bukti pengabdiannya kepada Mataram.
Ya, perjuangan luar biasanya direkam dalam Babad Tanah Jawi. Kisahnya menjadi legendaris karena mengisahkan seorang anak rakyat jelata dan budak VOC yang menjadi seorang bangsawan dan Tumenggung (bupati) Pasuruan.
Untung Suropati merupakan seorang pejuang yang melawan VOC pada tahun 1689 hingga 1709. Ia juga dianggap sebagai seorang pahlawan di daerah Pasuruan, karena telah memiliki jasa dalam pemerintahan di Pasuruan.
Di Pasuruan, Untung Surapati berhasil membangun perlawanan terhadap VOC. Dari
sini ia membangkitkan semangat antikompeni yang mendapatkan simpati dari seluruh rakyat Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Source | : | Jurnal SULUK,Jurnal UNEJ |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR