Metode 2: Meningkatkan Viskositas air
Saat kita mengendarai sepeda, angin mendorong tubuh kita, memperlambat kita. Ini karena gesekan yang kita alami dari partikel udara. Demikian pula, ketika kita berada di bawah air, kita mengalami gaya hambat. Kualitas fluida untuk menahan gaya atau menghambat gerakan ini disebut viskositas cairan. Viskositas cairan berbanding lurus dengan gaya gesekan yang dialami benda bergerak.
Kita dapat memanfaatkan fitur air ini untuk benar-benar berjalan di atas air! Tapi bagaimana caranya?
Jika viskositasnya cukup kuat, gaya gesekan yang diberikan ke atas oleh cairan sebenarnya bisa menghentikan kita dari tenggelam. Gaya ini, bersama dengan gaya apung, dapat membuat kita berjalan di atas air dengan lebih mudah.
Salah satu cara yang mungkin untuk berjalan di atas air adalah dengan berlari sangat cepat – jauh lebih cepat daripada yang mungkin dilakukan manusia. Kita tidak akan tenggelam saat berlari dengan kecepatan tinggi karena gaya gesekan yang dialami oleh air juga bergantung pada kecepatan relatif saat benda bergerak saat berada di bawah air. Science Channel melansir bahwa Usain Bolt, manusia tercepat di Bumi, memiliki kecepatan yang mencapai sekitar 10,4 meter per detik. Untuk berlari di atas air, Anda harus berlari 3 kali lebih cepat—sekitar 30 meter per detik!
Metode 3: Oobleck
Viskositas cairan memanglah tidak konstan; hal tersebut berubah ketika karakteristik cairan berubah. Beberapa cairan memiliki viskositas yang cukup untuk dapat menopang berat tubuh manusia dalam kondisi yang tepat.
Oobleck tidak lain adalah campuran tepung jagung dalam air dan dapat dengan mudah dibuat di dapur Anda.
Apa yang istimewa dari hal ini? Inilah cairan non-Newtonian, yang berarti bahwa viskositasnya meningkat jika tekanan yang diterapkan padanya meningkat. Oleh karena itu, semakin cepat kita bergerak dalam fluida ini, semakin sulit untuk mengatasi gaya gesekan.
Oobleck dapat dengan mudah dieksploitasi jika kita bergerak di atas permukaannya dengan kecepatan yang cukup. Seseorang yang berjalan di atasnya dengan langkah cepat dapat dengan mudah melewatinya tanpa takut tenggelam—karena tingginya jumlah gaya reaksi dari cairan. Namun, di sisi lain, jika seseorang tidak bergerak cukup cepat, Oobleck akan menelannya seperti pasir hisap.
Secara teknis, berjalan di atas air murni tidak mungkin. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengubahnya menjadi cairan dengan densitas tinggi atau dengan viskositas tinggi. Juga, jika kita mampu berlari dengan kecepatan 108 km/jam (30 m/s), kita akan memiliki kemampuan untuk berlari melintasi air.
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR