Seberapa jauh Anda mempersiapkan diri sebelum ikut lomba lari? Kalau tidak sempat mempersiapkan diri, sebaiknya urungkan saja niat berlomba lari.
Olahraga lari memang kian digemari. Anda tertarik, atau bahkan sudah mulai ikut? Kalau demi tubuh yang sehat dan bugar, sangat baik. Untuk tujuan lain juga boleh, asal dilakukan dengan persiapan matang. Berlari tanpa persiapan matang, risikonya besar, bahkan bisa fatal.
Sebab orang yang nekat ikut lomba lari tanpa persiapan berisiko cedera kaki, kram, dehidrasi, serta nyeri lutut. Risiko lebih parah—bisa pingsan bahkan mati mendadak.
Klinisi pada Exercise Clinic Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO, mengatakan, "Risiko mati mendadak meningkat pada indivdu dengan penyakit generatif atau berusia 60 tahun ke atas."
Lari termasuk olahraga berisiko tinggi, karena tergolong berat. Jadi sebelum mengikuti lomba lari, ada baiknya memastikan dulu kondisi kesehatan kita.
"Misalnya dengan medical check-up terlebih dahulu," ujar dr. Wishnu.
Persiapan fisik juga harus dilakukan dari jauh hari. Untuk pelari rutin, persiapan diri dapat dilakukan sejak dua sampai empat bulan jelang lomba.
Hal lain yang wajib diperhatikan adalah asupan makanan dan minuman. Baik pelari pemula, pelari rutin, maupun atlet lari hendaknya mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat kompleks sejalan dengan dimulainya perisapan fisik.
Asupannya harus cukup yaitu 60-70 persen dari total asupan kalori. Sementara asupan protein yang dibutuhkan yaitu 10-15 persen dari total kalori.
Jangan lupa minum air beberapa jam sebelum, saat, dan seusai lomba lari. Ini penting, karena ketika berolahraga, terjadi peningkatan pengeluaran cairan tubuh melalui keringat dan pernapasan.
Sebelum dan setelah lomba, Anda pun harus melakukan pemanasan/pendinginan dan peregangan, terutama pada otot-otot tungkai dan kaki, selama 10 sampai 15 menit. Pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan sistem jantung, pembuluh darah dan pernapasan serta sel-sel otot yang aktif untuk meningkatkan metabolisme secara bertahap, menuju intensitas aktivitas yang lebih berat.
Peregangan juga penting agar otot-otot yang aktif menjadi lentur sehingga mencegah terjadinya cedera. Jangan lupa, istirahat cukup menjelang hari perlombaan.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR