Para ilmuwan memaparkan bagaimana mereka berhasil membuat 'graphene', yang disebut sebagai 'material super' dengan menggunakan blender dapur. Tim peneliti dari Inggris dan Irlandia mengatakan mereka menuangkan bubuk grafit, seperti yang digunakan untuk pensil, ke dalam blender.
Setelah itu, mereka menambahkan air dan cairan pembersih piring dan mencampurnya di dalam blender dengan kecepatan tinggi. Proses tersebut menghasilkan graphene, material paling tipis di dunia tetapi sangat kuat. Bahan graphene mempunyai potensi mentransformasikan elektronika dan teknologi-teknologi lain.
Tenaga yang tercipta dari alat berputar dalam kecepatan tinggi dalam cairan cukup kuat untuk memisahkan lapisan-lapisan graphene, yang membentuk butiran graphene tanpa merusak struktur dua dimensinya.
Peneliti menyebut, perkembangan ini sebagai langkah penting menuju penggunaan graphene di berbagai aplikasi komersial, termasuk pengolahan air, pembersihan tumpahan minyak, dan bahkan untuk memproduksi kondom lebih tipis.
Temuan tim peneliti dimuat di jurnal Nature. Sejauh ini masih sulit memproduksi graphene dalam skala industri.
Pada 2010, peneliti Universitas Manchester, Inggris, Andre Geim dan Konstantin Novoselov meraih Hadiah Nobel Fisika atas penemuan graphene.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR