Jenis kerusakan ini dapat disebabkan oleh lesi hemisfer yang terjadi sebelum lahir, menurut sebuah penelitian tahun 1985 di jurnal Brain and Cognition. Jika lesi terjadi di belahan otak kiri, maka ini dapat menyebabkan individu tersebut lebih banyak menggunakan belahan kanan otaknya.
Karena belahan otak terindeks silang (artinya belahan kiri mengontrol sisi kanan tubuh, dan sebaliknya), belahan kanan yang dominan dapat menyebabkan kidal. Studi ini menyebut ini sebagai "kidal patologis," dan mencatat bahwa hal itu dapat menyebabkan kesulitan belajar. Dengan kata lain, terkadang menjadi kidal dikaitkan dengan masalah belajar.
Contoh bahwa orang kidal tak selalu lebih pintar daripada orang yang dominan tangan kanan terlihat dari hasil sebuah studi lainnya. Sebuah data lain menunjukkan bahwa orang-orang yang dominan tangan kanan memiliki sedikit keunggulan intelektual atas orang-orang kidal.
Sebuah studi pada 2017 di jurnal Neuroscience and Behavioral Review meninjau 18 penelitian lain yang mencakup data dari lebih dari 20.400 orang. Studi ini menemukan bahwa orang-orang yang dominan tangan kanan memiliki IQ yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata orang kidal.
Namun para peneliti dalam studi tersebut mengatakan masih belum tahu apakah tingkat preferensi tangan terkait dengan kecerdasan. Mereka juga tidak tahu apakah ada hubungan antara keterampilan tangan relatif dan kecerdasan sehingga perlu dilakukan studi lebih lanjut.
Baca Juga: Daya Tarik dan Ras: Di Balik Keputusan Mengusap di Aplikasi Kencan
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR