Bertahun-tahun yang lalu, ketika para arkeolog melihat-lihat material hasil penggalian kota yang hancur itu, mereka dapat menyaksikan lapisan arang, abu, bata lumpur yang meleleh, dan tembikar yang meleleh dengan ketebalan sekitar 1,5 meter. "Jelas bahwa badai api yang hebat telah menghancurkan kota ini sejak lama. Pita gelap ini kemudian disebut lapisan kehancuran," kata Moore.
Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi, tetapi lapisan itu tidak disebabkan oleh gunung berapi, gempa bumi, atau peperangan. Tak satu pun dari bencana itu yang mampu melelehkan logam, batu bata lumpur, dan tembikar.
Untuk mengetahui peristiwa apa yang menyebabkan kehancuran dahsyat itu, tim penelitian Moore menggunakan Kalkulator Dampak Online (Online Impact Calculator) untuk membuat model skenario yang sesuai dengan bukti-bukti yang ada. Dibangun oleh para ahli analisis dampak bencana, kalkulator ini memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan banyak detail dari berbagai bencanan berdasarkan dampak dari peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dan diketahui.
Baca Juga: Misteri Tangan Hercules: Di Mana Bagian Lain dari Patung Raksasa Itu?
Tampaknya penyebab kehancuran di Tall el-Hammam adalah asteroid yang mirip dengan asteroid yang merobohkan 80 juta pohon di Tunguska, Rusia, pada tahun 1908. Itu merupakan versi batu luar angkasa yang lebih kecil dari batu raksasa selebar bermil-mil yang menyebabkan dinosaurus punah 65 juta yang lalu.
"Kami memiliki kemungkinan pelakunya. Sekarang kami membutuhkan bukti tentang apa yang terjadi hari itu di Tall el-Hammam," kata Moore.
Di situs tersebut, ada butiran pasir yang retak halus yang disebut kuarsa terguncang yang hanya terbentuk pada tekanan 5 gigapascals. Bayangkan enam tank militer Abrams seberat 68 ton ditumpuk di ibu jari Anda.
Lapisan kehancuran kota itu juga mengandung diamonoid kecil yang, seperti namanya, sekeras berlian. Masing-masing lebih kecil dari virus flu. Tampaknya kayu dan tanaman di daerah itu langsung berubah menjadi bahan seperti berlian ini karena tekanan dan suhu bola api yang tinggi.
Baca Juga: Ditemukannya Neapolis, Kota Kuno Romawi yang Tenggelam karena Tsunami
Source | : | the conversation |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR