T-rex yang kelaparan
T-rex adalah dinosaurus pemangsa, dengan berat yang sama sebagai dua gajah Afrika, tetapi bisa dikalahkan oleh musuh yang sangat kecil: parasit.
Rahang bawah T. rex SUE, kerangka T. rex paling lengkap yang pernah ditemukan, memiliki bintik-bintik halus disekitar matanya. Awalnya para ahli mengira itu adalah bekas gigitan atau infeksi tulang. Akan tetapi, para peneliti akhirnya menyimpulkan lubang itu akibat infeksi parasit yang disebut trikomonosis. Kondisi tersebut juga dapat memengaruhi rahang bawah burung zaman sekarang seperti merpati, burung dara, dan ayam.
"Parasit secara efektif memakan potongan tulang rahang. Kondisi yang sangat buruk ini menyebabkan kerusakan parah dan rasa sakit di sekitar mulut, tenggorokan, dan kerongkongan, membuat hal-hal sederhana seperti makan dan minum menjadi tidak menyenangkan," kata Dean Lomax dalam bukunya, "Locked in Time: Animal Behavior Unearthed in 50 Extraordinary Fossils." Dia merupakan ahli paleontologi di University of Manchester's Department of Earth and Environmental Sciences.
"Begitu hewan itu terinfeksi, makan akan menjadi sulit, dan sangat tidak mungkin, seperti yang terlihat pada burung hidup, tyranosaurus yang perkasa kehilangan berat badan cukup signifikan sebelum akhirnya mati kelaparan."
Sementara T. rex SUE, yang dipajang di Chicago's Field Museum, mungkin mati kelaparan, secara paradoks dinosaurus juga bisa menderita masalah medis lain yang pada manusia dikaitkan dengan terlalu banyak makan dan minum anggur.
Baca Juga: Satu Lagi, Penjelasan Teka-Teki Dinosaurus Kamboja di Kuil Ta Prohm
Asam urat adalah bentuk radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan asam pada urat, yang dapat mengikis tulang. Lengan kanan SUE memiliki "lesi gout," dikutip dari Nature.com.
Kondisi itu bisa menimpa satwa-satwa hari ini, termasuk burung dan reptil, akibat dehidrasi atau gagal ginjal. Pada manusia, ini terkait dengan makanan yang memiliki kandungan purin tinggi, seperti daging merah—sesuatu yang tidak diragukan lagi merupakan bagian terbesar dari makanan T. rex.
Mungkinkan dinosaurus juga diserang Virus Corona ?
Mungkin juga dinosaurus menderita penyakit pernapasan, seperti pneumonia, atau penyakit menular seperti TBC. Meskipun demikian, tidak jelas apakah dinosaurus juga tertular penyakit yang mirip dengan Covid-19. Kasus penyakit pernapasan tertua yang diduga berasal dari reptil laut berusia 245 juta tahun.
"Burung, terutama burung peliharaan, memang menderita infeksi paru-paru. Burung adalah dinosaurus, dan dinosaurus, kemungkinan besar, memiliki sistem paru-paru seperti burung," kata Bertozzo. “Saya kira dinosaurus menderita infeksi paru-paru yang sama seperti pada burung. Tentu saja, Covid adalah penyakit baru, kita tidak bisa tahu apakah hal serupa terjadi di masa lalu, jadi kita tidak bisa mengatakan apakah dinosaurus menderita penyakit seperti Covid."
Bertozzo sedang membangun database untuk mencatat insiden trauma dan penyakit di berbagai spesies ornithopoda—keluarga dinosaurus pemakan tumbuhan yang mencakup iguanadon, hadrosaurus, dan dinosaurus berparuh bebek Dia mengumpulkan kasus dari periode yang berbeda. Dia berharap ini akan membantu menjawab pertanyaan seperti kelompok dinosaurus mana yang paling mungkin menderita penyakit, dan apakah kondisi ini memengaruhi perilakunya.
"Ini adalah bidang yang berkembang yang akan memberi kita banyak informasi tentang kehidupan makhluk-makhluk menarik ini," katanya kepada CNN.
Baca Juga: Pertama Kali, Ahli Paleobiologi Deskripsikan Alat Kelamin Dinosaurus
Source | : | CNN |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR