Nationalgeographic.co.id—Nenek moyang kita menemukan api sejak ratusan ribu tahun silam. Meski begitu, kita tetap saja merasa terpesona oleh nyala api unggun yang menari-nari. Menyalakan api dan mengendalikannya adalah salah satu bentuk kegiatan kimia tertua yang dipraktikan oleh manusia.
Selama berabad-abad, peneliti telah membentuk pemahaman dasar tentang bagaimana api berperilaku di terra firma. Dalam pencarian tak berujung, para peneliti mencoba melampaui keterbatasan. Beberapa dari mereka memutuskan untuk membawa api "keluar dari dunia ini" untuk melihat bagaimana perilakunya.
Pada 2012, para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional menyalakan api. Melalui Flame Extinguishing Experiment atau FLEX, para ilmuwan mengamati sesuatu yang hanya menjadi teori sampai saat itu. Tetesan heksana yang dinyalakan bersama oksigen dalam ruang bakar telah menghasilkan bola api biru yang dingin.
Bagaimana api bisa menjadi dingin? Mengapa kita harus pergi ke luar angkasa untuk mengamati api?
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR