Hasil pencatatan pada wanita secara keseluruhan kurang menunjukkan pengaruh Bulan pada pola tidur mereka. Makalah laporan studi yang terbit di jurnal Science of the Total Environment ini menunjukkan bahwa para wanita dalam penelitian ini tidur rata-rata hampir 12 menit lebih sedikit pada malam hari selama periode waxing, dibandingkan dengan malam periode waning.
Di sisi lain, makalah ini mencatat bahwa para pria tidur lebih dari 20 menit lebih sedikit pada malam waxing. Penanda lain dari efek Bulan juga jauh lebih jelas pada pria, yakni termasuk efisiensi tidur mereka 3,4 persen lebih rendah, lebih terjaga, dan mengalami gangguan yang lebih besar pada lamanya tahap tidur selama malam periode waxing.
Karena ini adalah penelitian observasional, tim tidak mengklaim bahwa efek penyebab bekerja di sini. "Studi kami, tentu saja, tidak dapat menguraikan apakah hubungan tidur dengan siklus bulan adalah kausal atau hanya korelatif," kata Benedict.
Meski demikian, pasti ada sesuatu yang terjadi di sini yang tampaknya membuat orang-orang tersebut tidur secara berbeda, selaras dengan seberapa terang dan penuh Bulan pada malam tertentu. Hanya saja sulit untuk secara otoritatif menentukan sejauh mana efek ini.
Baca Juga: Teori Baru Ini Ungkap Cara Memunculkan Mimpi Saat Kita Tidur
Para peneliti dengan senang hati memberikan beberapa tebakan, ke arah yang, sekali lagi, cukup jelas dan masuk akal tapi belum bisa dibuktikan.
"Dengan setiap hari tambahan selama fase waxing, Bulan memantulkan lebih banyak sinar matahari ke Bumi, mencapai pencahayaan maksimum pada hari Bulan purnama," tulis tim dalam makalah penelitian tersebut. Jadi, Bulan bertindak sebagai cermin besar yang ditempatkan secara tidak nyaman yang memantulkan cahaya dari Matahari.
"Selain cahaya, ritme sirkadian yang mengontrol waktu dan kualitas tidur dipengaruhi oleh isyarat non-fotik, termasuk gravitasi ... Perbedaan tarikan gravitasi Bulan pada waktu tidur antara fase waxing dan fase waningnya mungkin, karenanya, menjelaskan beberapa perbedaan yang teramati dalam tidur."
Ada juga potensi efek geomagnetik yang mungkin terlibat. Namun parameter-parameter ini tentu memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR