Jika pemerintah di banyak negara menyarankan penduduknya untuk berolahraga demi menjaga kesehatan dan melawan obesitas, namun di Burundi, Afrika, berolahraga khususnya jogging justru merupakan sebuah tindak pidana.
Pasalnya, Presiden Burundi Pierre Nkurunziza mengeluarkan dekrit yang berisi larangan keras bagi rakyatnya untuk melakukan jogging. Dan pelanggar dekrit terancam hukuman penjara maksimal seumur hidup. Demikian dilaporkan wartawan BBC, Tim Franks.
Dekrit itu dipicu kekhawatiran Presiden Nkurunziza bahwa kegiatan jogging bisa digunakan milisi antipemerintah untuk menutupi kegiatan mereka. Perjuangan milisi Burundi adalah menjungkalkan pemerintah yang dituduh korup dan menyebabkan rakyatnya hidup dalam kemiskinan.
Indeks global korupsi menempatkan Burundi di peringkat bawah dan sebagian besar anak-anak negara itu menderita kekerdilan, akibat dari malnutrisi.
Kelompok milisi diduga banyak bersembunyi di wilayah perbukitan Burundi, dekat Danau Tanganyika, yang merupakan kawasan favorit penduduk setempat untuk berolahraga lari.
Ancaman sang presiden pun bukan main-main karena kini banyak orang yang telah dijatuhi vonis antara lima tahun hingga seumur hidup karena nekat berlari.
Mereka sebagian besar adalah anggota Partai Gerakan Solidaritas dan Demokrasi yang merupakan oposisi pemerintah. Namun hal itu tampaknya tidak menyurutkan antusiasme penduduk lainnya.
Pada Sabtu (14/6), sekelompok anak muda berlari bersama di perbukitan dekat Danau Tanganyika yang memiliki pemandangan indah. Hanya di Burundi, berlari kini telah menjadi bentuk pernyataan politik yang berani.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR