Dikenal dengan ledakan sinar gamma, ledakan-ledakan radiasi elektromagnetik berfrekuensi tinggi ini adalah peristiwa paling terang di alam semesta. Sylvia Zhu, lulusan fisika di University of Maryland, College Park, mempelajari ledakan sinar gamma di Goddard Spaceflight Center NASA di Greenbelt, Maryland, menggunakan teleskop Fermi sinar gamma luar angkasa.
"Menurut saya mendengarkan suara ledakan ini pasti menyenangkan," kata Zhu. Turner Gillespie, mahasiswa seni di Maryland Institute College of Art, Baltimore, bekerja sama dengan Zhu musim panas ini untuk mengembangkan animasi untuk kolaborasi dengan musik kosmos itu.
Sementara ini ledakan sinar gamma masih misterius, ilmuwan berteori bahwa kematian bintang-bintang besar dan penggabungan benda-benda padat seperti lubang hitam dan bintang neutron, mungkin akan menghasilkan erupsi kosmos yang luar biasa.
Ledakan ini diawali dengan terang sinar gamma, yang dikenal dengan "desakan emisi". Terang sinar gamma ini bertahan selama beberapa milisekon sampai beberapa menit, disusul dengan pijaran dari emisi elektromagnetik yang tidak terlalu kuat termasuk sinar X, cahaya dan gelombang radio yang terlihat. Bagian pada ledakan ini dapat bertahan dari sehari hingga berbulan-bulan.
April 2013 lalu, Zhu menjadi bagian dari tim pendeteksi ledakan paling terang yang pernah terlihat. Para astronom melihat ledakan indah yang diketahui sebagai GRB 130427A, menggunakan teleskop Fermi dan Swift Space Telescope milik NASA.
Ledakan misterius itu tidak bersuara, tetapi Zhu memimpikan ide mengubah ledakan tersebut menjadi musik setelah belajar dari proyek serupa yang merupakan letusan singkat (radiasi berenergi tinggi yang meledak sebentar di matahari).
Untuk menciptakan lagu kosmos, Zhu mengonversi sinyal sinar gamma yang terdeteksi di teloskop Fermi menjadi not pada instrumen musik. Gillespie menginterpretasikan suara-suara tersebut menjadi animasi abstrak.
Karya ini dimulai dengan beberapa not jazz pada bass akustik dan piano, divisualkan dengan titik-titik yang kemudian menari di sepanjang layar. Musik disusul dengan perkusi dan drum, juga animasi garis berpotongan dan riak abstrak. Kemudian dilanjutkan dengan musik synthesizer menakutkan disertai visualisasi hipnotis. Karya diakhiri dengan gerakan orkestra dengan string, kecapi, dan biola pendek, dan animasi berbentuk tetesan dan garis berkurva.
Gillespie memandang proyek ini sebagai cara untuk mengkomunikasikan kegembiraan astronomi melalui seni. Zhu memandangnya sebagai kesempatan untuk membuat orang tertarik dengan ilmu sains tanpa membuatnya terlihat rumit.
"Cara kita membicarakan ilmu sains terkadang mengintimidasi bagi orang lain, dan menurut saya musik dan seni adalah cara yang baik untuk membuat orang tertarik," kata Zhu.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR