Nationalgeographic.co.id—Baru-baru ini para turis yang berkeliaran di sekitar taman Wupatki National Monument, situs leluhur orang-orang Peublo di Arizona, Amerika Serikat, menemukan beberapa pengunjung lain yang tidak terduga. Para pengunjung lain itu adalah ratusan udang bermata tiga era pra-dinosaurus.
Secara resmi bernama triops, binatang lembut yang menjelajahi Bumi ratusan juta tahun lalu itu benar-benar memiliki mata ketiga. Mata ketiganya tepat berada di tengah-tengah dua mata majemuknya yang menatap lurus ke depan.
Makhluk itu, yang juga disebut udang kecebong, memiliki panjang sekitar 3 hingga 5 sentimeter. Tubuh merah mudanya yang peachy memiliki batang tubuh berbentuk jambul yang mengecil menjadi ekor yang menjuntai.
Penampilan para "udang dinosaurus" dengan mata ketiganya itu sebenarnya menyeramkan, tetapi entah bagaimana telihat menggemaskan juga. Mereka pada dasarnya terlihat seperti Pokemon, seperti yang disebut dalam laporan CNET.
Baca Juga: Spesies Krustasea 'Raksasa' Pemakan Bangkai Ditemukan di Laut Dalam
Sebenarnya bukanlah hal yang aneh untuk menemukan beberapa hewan ini di alam liar. Bahkan, beberapa toko hewan peliharaan juga menjualnya, mengeklaim bahwa triops adalah hewan peliharaan yang membutuhkan perawatan yang rendah. Triops hanya hidup hingga sekitar 90 hari.
Namun bagi para wisatawan yang kebetulan sedang mengunjungi Wupatki National Monument, pengalaman menemukan ratusan makhluk mirip alien itu di situs kuno tersebut pasti merupakan hal yaang baru.
Dahulu para petani Pueblo melarikan diri dari Flagstaff modern ke wilayah Wupatki National Monument setelah Gunung Berapi Sunset Crater meletus 900 tahun yang lalu. Di dalam kawasan itu, yang sekarang dilindungi oleh negara dan terbuka untuk pariwisata, ada lapangan bola bundar yang dulunya merupakan tempat pertukaran ide budaya. Lapangan itu memiliki diameter sekitar 32 meter.
Pada akhir Juli 2021, udang-udang aneh ini memenuhi bekas tempat pertemuan intelektual tersebut. Lauren Carter, penjaga interpretasi utama di Wupatki National Monument "hanya mengambilnya dengan tangan [dia] dan melihatnya dan seperti 'Apa itu?'" katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Singkap Fosil Psittacosaurus, Petunjuk Dinosaurus Pipis dan Kawin
Tampaknya, udang-udang bermata tiga itu tiba-tiba muncul begitu banyak hingga ratusan ekor karena monsun akhir Juli di Arizona. Udang-udang ini dapat bertelur selama masa tidak aktif atau istirahatnya hingga lingkungan tempat tinggal memiliki cukup air lagi.
Hujan lebat bisa dengan mudah mengaktifkan sekelompok telur yang sudah diletakkan itu untuk kemudian menetas. Dan sebelumnya memang sempat terjadi hujan monsun yang lebat di wilayah tersebut.
Carter mengatakan dia pertama kali mengetahui keberadaan makhluk-makhluk itu di kolam air hujan dari seorang turis yang berkeliaran di taman situs tersebut. Akhirnya, dia dan para staf lainnya menyimpulkan bahwa udang-udang yang tampak aneh ini mungkin versi air tawar dari triops yang disebut Triops longicaudatus. Mereka mencatat bahwa analisis ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hipotesis tersebut.
Tak lama setelah ditemukan para turis dan staf penjaga monumen, udang-udang itu tampaknya terlihat oleh burung-burung di daerah tersebut. Dengan segera mereka berubah menjadi makan malam para burung itu.
Namun, bisa jadi mereka akan muncul lagi setelah hujan lebat di hari-hari mendatang. Sebab, sangat mungkin udang-udang itu sempat bertelur lagi dan menaruh banyak telur mereka di tempat-tempat berkembang biak pilihan mereka di situs Wuptaki tersebut.
Source | : | CNET |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR