Ketika seseorang memilih bunuh diri, bagi banyak orang pilihan tersebut sulit untuk diterima. Komedian dan aktor peraih Oscar Robin Williams, diduga telah memilih cara tersebut untuk mengakhiri hidupnya. Aktor AS 63 tahun itu terkenal melalui film Good Morning Vietnam, Dead Poets Society, Mrs Doubtfire, Patch Adams, serta memenangkan Oscar atas perannya dalam Good Will Hunting.
Publisisnya mengatakan dia selama ini "berjuang mengatasi depresi".
Robin Williams sejak lama diketahui mengidap gangguan bipolar, penyakit gangguan jiwa yang membuat penderitanya mengalami perubaah perasaan (mood) dalam periode waktu tertentu.
Bukan hanya mood yang berfluktuasi—penderita bipolar juga akan mengalami episode mania atau sangat berenergi, fokus, dan merasa sangat produktif. Di lain waktu ia akan mengalami depresi berat. Pada periode depresi ini diduga Robin William memilih bunuh diri.
Penelitian menunjukkan, 25 persen penderita bipolar pernah mencoba bunuh diri dan 10-15 persen di antaranya berhasil melakukannya.
"Depresi adalah saat paling membahayakan," kata dr. Andri Sp.KJ FAPM dari RS Omni Alam Sutera Tangerang, Selasa (12/8).
Ide bunuh diri biasanya muncul ketika penderita bipolar merasa sangat depresi, ia diliputi perasaan nelangsa dan tak tertolong lagi.
Gejolak mood yang bisa membahayakan itu sebenarnya dapat dikontrol dengan obat penstabil mood. "Jika rutin minum obat episode seperti depresi itu bisa dikendalikan," ujarnya.
Meski begitu, terkadang walau mengonsumsi obat-obatan, untuk beberapa pasien, mereka tetap memilih untuk mengakhiri hidupnya.
_____________
Catatan Editor: Berita ini telah mengalami ralat. Pada siang 11 Agustus 2014, Robin Williams ditemukan meninggal dunia di rumahnya diduga akibat bunuh diri. Perdebatan tentang bunuh diri Robin Williams telah terkonfirmasi karena gantung diri, dikatakan oleh polisi yang menyelidiki, 13 Agustus.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR