Dilansir dari jurnal Terrae Incognitae, penemuan itu diketahui menjelang hari Columbus 2021 atau dirayakan sebagai hari masyarakat adat di banyak negara bagian Amerika Serikat. Temuan itu menjadi cikal bakal pertanyaan “apa tepatnya yang diharapkan Columbus ketika dia menyeberangi lautan?”
“Kami berada di hadapan kemungkinan pertama penemuan benua Amerika meskipun dalam bentuk yang masih tidak pasti, di daerah Mediterania,” ujar professor Chiesa dari Departemen Studi Sastra, Filologi dan Linguistik di Universitas Milan.
Profesor Chiesa ada juga menjelaskan dokumen dari seorang biarawan Dominika yang tinggal di Milan. Ia bernama Galvaneus. Ia menulis beberapa karya sasatra dalam bahasa latin, terutama tentang mata pelajaran sejarah. Kesaksiannya sangat berharga untuk informasi tentang fakta-fakta Milan yang ia ketahui secara langsung.
Baca Juga: Monumen Colombus, Kenangan Untuk Sang Penjelajah yang Kesasar
Dalam menganalisis dokumen, Profesor Chiesa berusaha merekonstruksikan bagaimana Genoa nantinya menjadi “gerbang” berita. Dia juga menunjukkan bagaimana Galvaneus memberikan pandangan terhadap desas-desus pelaut yang menemukan daratan di ujung Barat untuk keuntungan perdagangan dan informasi tentang Greenland.
“Rumor ini terlalu kabur untuk ditemukan kepastiannya dalam representasi kartografi atau ilmiah,” ujar Profesor Chiesa saat menjelaskan mengapa Marckalada tidak diklasifikasikan sebagai tanah baru pada masa itu.
Terlepas dari dokumen-dokumen itu, Chiesa menyatakan Cronica Universalis membawa bukti tentang spekulasi benua Amerika yang berasal dari sumber Nordik di Italia. Sumber ini beredar satu setengah abad sebelum Columbus.
Baca Juga: Suku Taino, DNA Penyintas Zaman Kedatangan Colombus di Amerika
Source | : | Archaeology magazine |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR