Pemerintah Rusia, Selasa (26/8), mengklaim sekelompok serdadu Rusia yang ditangkap di bagian timur Ukraina sejatinya tidak sengaja melintasi perbatasan.
"Serdadu-serdadu itu memang berpartisipasi dalam patroli di sebuah bagian perbatasan Rusia dengan Ukraina. Pada suatu bidang yang tidak bertanda, mereka menyeberangi perbatasan secara tidak disengaja. Sejauh yang kami ketahui, mereka tidak melawan tentara Ukraina ketika mereka ditangkap," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Rusia kepada kantor berita RIA Novosti.
Sebelumnya, Pemerintah Ukraina menyatakan, 10 prajurit lintas udara telah ditangkap karena berada di wilayah negeri bekas Uni Soviet itu.
Mereka kemudian diwawancarai sebuah stasiun televisi Ukraina dan rekaman videonya telah dilansir beberapa waktu lalu. Mereka mengaku berasal dari Resimen 331 dari Divisi Lintas Udara Svirsk ke-98.
"Hentikan pengiriman serdadu [ke Ukraina]. Mengapa? Ini bukan perang kami. Jika kami tidak di sini, peristiwa ini tidak perlu terjadi," kata salah seorang serdadu, Sersan Andrei Generalov.
Seorang serdadu lainnya, Ivan Milchakov, mengaku berasal dari kota Kostroma, Rusia. Dia mengatakan tidak sadar telah melintasi perbatasan Rusia dan Ukraina.
"Saya tidak melihat di bagian mana kami melintasi perbatasan. Mereka hanya memberi tahu bahwa kami akan berjalan kaki sejauh 70 kilometer selama tiga hari," ujar Milchakov.
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia di daerah perbatasan juga terjadi pada 22 Agustus lalu. Kala itu, sekitar 90 truk Rusia yang mengangkut bantuan bagi warga sipil di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak telah masuk ke wilayah Ukraina tanpa izin. Demikian kata Pemerintah Ukraina.
Sejumlah laporan menyebutkan konvoi dikawal oleh para pejuang pemberontak. Kepala Keamanan Ukraina Valentyn Nalivaychenko menyebut aksi Rusia sebagai invasi, tetapi pasukan Ukraina tidak akan memblokade konvoi atau menggunakan kekerasan.
Insiden itu terjadi menjelang pertemuan antara Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan Presiden Ukraina Vladimir Putin di Minsk, Belarus.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR