Saat itu mereka berusaha untuk melangkah setenang mungkin, bukannya takut berisik atau takut ketahuan, tetapi selangkah saja seolah terdengar begitu keras di tempat yang sunyi-senyap ini. Tiba-tiba mereka muncul dari semak-semak dan mendapati barisan gedung di depan mereka.
Sebuah jendela terbuka, angin sepoi-sepoi bertiup mengayunnya. Dmitry ingat bulan bayangan bulan di kaca dan memperlihatkan ilusi bahwa ada seseorang berdiri di sana.
Tidak khawatir
Pada petualangan sebelumnya, Igor telah mengintai tempat persembunyian di dalam sebuah apartemen di Pripyat. Di sana ada sofa, kursi, dan perabot lain. Dmitry dan teman-teman duduk di balkon, menyesap sebotol cognac, menikmati pemandangan reruntuhan kota.
Hari berikutnya, mereka bertemu dengan kelompok stalker lainnya. Stalker adalah panggilan bagi mereka yang terus mengintai daerah terlarang ini.
Daerah yang paling radioaktif tidak boleh dikunjungi, hal ini diketahui Dmitry dan kawan-kawan setelah bertahun berkat bantuan alat penghitung Geiger. Namun, kontaminasi tersebut tidak mungkin dihindari.
"Saya sering menghirup udara terkontaminasi radiasi, bahkan minum airnya," katanya. Tingkat radiasi tertinggi yang telah dialami Dmitry sekurang-kurangnya adalah 0.01 sievert.
Dmitry menyatakan bahwa dia tidak khawatir. "Saya melihat semua orang yang melalui masa mengerikan itu dan masih hidup hingga sekarang."
_______________________________________
Apakah kegiatan "jalan-jalan" Chernobyl ini sudah diadopsi jadi jenis wisata baru nan menantang? Baca lebih jauh dalam feature terbaru National Geographic Indonesia: "Wisata Nuklir"
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR