Kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dari kondisi tercemar kini mulai tumbuh di negara-negara teluk. Dubai, Uni Emirat Arab, contohnya, sedang mencoba meningkatkan kesadaran melalui kombinasi teknologi hijau dengan spirit religiusitas.
Kota ini berhasil menggabungkan kedua postulat tersebut dalam bentuk masjid ramah lingkungan. Bukan sembarang masjid, melainkan rumah ibadah yang diklaim sebagai pertama di dunia yang mengadopsi kaidah ramah lingkungan (environmental friendly).
Masjid tersebut berjuluk Khalifa Al Tajer dan menempati lokasi di Bur Saeed Street, Deira, Dubai. Masjid ini dapat menampung 3.500 jemaah. Luas bangunannya sekitar 45.000 meter persegi yang berdiri koko di atas lahan berdimensi 105.000 meter persegi.
Khalifa Al Tajer dirancang sebagai masjid hijau dengan konsentrasi pada efisiensi energi melalui penggunaan termal-isolasi untuk mereduksi konsumsi energi dan AC sekaligus mengurangi gas rumah kaca.
Sekretaris Jenderal Wakaf dan Urusan Masyarakat, sebuah badan Pemerintah Dubai, Tayeb Al Rais, mengungkapkan harapannya bahwa proyek-proyek hijau serupa akan dilaksanakan dalam visi pembangunan masa depan berkelanjutan.
"Kesadaran lingkungan merupakan pilar dalam Islam. Masjid ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi orang-orang untuk menunaikan kewajiban mereka terhadap lingkungan. Masjid baru ini telah memenuhi standar dan spesifikasi bangunan hijau yang ditetapkan oleh US Green Building Council karena mengintegrasikan solusi energi terbarukan dalam desainnya," tutur Rais.
Rais menjelaskan, energi terbarukan tergambar dari pencahayaan eksterior yang dilengkapi dengan panel surya, sistem penyimpanan baterai yang didukung oleh tenaga surya, dan penggunaan panel surya sebagai pengganti energi pemanas listrik untuk tujuan pemanasan air.
Selain US Green Building Council, Khalifa Al Tajer juga memenuhi undang-undang baru yang mengatur pemenuhan standar hijau dalam desain, konstruksi, dan pengoperasian bangunan.
Kehadiran masjid ini membuktikan Dubai tak cuma piawai mendirikan simbol status keberhasilan ekonomi melalui pencakar langit tertinggi, Burj Khalifa, dan pusat belanja terluas, Mall of The World. Kota ini juga terbukti mampu membangun fasilitas ibadah ramah lingkungan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR