Masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) beruntung bisa menyaksikan peristiwa gerhana bulan total (GBT), Rabu (8/10) malam ini karena cuaca cerah.
Dari hasil pantuan, ratusan warga di Kota Borong, Manggarai Timur, Flores, keluar rumah menyaksikan peristiwa langka tersebut.
Bagi masyarakat Manggarai, gerhana bulan erat dengan tradisi masa lalu.
Salah seorang warga, Fransiskus Ndolu mengatakan, nenek moyang penduduk Manggarai apabila melihat gerhana bulan, mereka membunyikan gong dan gendang sebab dianggap tanda-tanda alam yang membawa rahmat.
Namun, tradisi tersebut saat ini sudah hilang.
"Sekarang tradisi membunyikan gong dan gendang tidak dilakukan apabila melihat Gerhana Bulan," ujar Ndolu.
Berdasarkan informasi yang diterima, ratusan warga di Kampung Mok, Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur juga antusias keluar rumah untuk menyaksikan gerhana bulan.
Salah seorang warga Kampung Mok, Ursula Manggung menginformasikan, warga terkejut dengan perubahan bulan di langit sejak pukul 19.30 WITA. Bulan pelan-pelan berubah warna menjadi kemerahan.
Seperti diberitakan sebelumnya, fase gerhana bulan total terjadi pada pukul 17.42-18.42 WIB atau 18.42-19.42 WITA. Peristiwa tersebut seharusnya bisa disaksikan di sebagian besar wilayah Indonesia jika cuaca cerah.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR