Kekhawatiran akan privasi di internet kian beredar di tengah-tengah masyarakat Amerika Serikat.
Warga AS saat ini kian merasa khawatir hak atas privasi di internet dilanggar dengan terungkapnya pemantauan yang dilakukan pemerintah serta maraknya pengiklan mempergunakan data mereka.
Sebuah survei oleh lembaga Pew Research Center yang dirilis hari Rabu (12/11) ini, mendapati sekitar 80% dari responden warga AS yang disurvei mengatakan mereka “setuju” atau “sangat setuju” bahwa warga Amerika harus prihatin terhadap pemantauan yang dilakukan pemerintah atas percakapan telepon dan hubungan internet.
Sekitar 43% mengatakan mereka “banyak” mendengar mengenai pemantauan data oleh pemerintah dan 44% lainnya mengatakan mereka hanya “sedikit” mendengar mengenai hal itu.
Survei itu juga menunjukkan kurangnya kepercayaan terhadap keamanan jaringan-jaringan komunikasi dan media sosial.
Total 81% dalam survei tersebut mengatakan mereka merasa “sangat tidak aman” atau “sama sekali tidak aman” menggunakan situs media sosial untuk berbagi informasi pribadi dan 68% mengatakan mereka merasa tidak aman menggunakan pesan chatting atau pesan-pesan instan.
Lebih dari separuh mengatakan mereka prihatin dengan keamanan sms dan email dan hampir separuh menyampaikan kekhawatiran mengenai keamanan telepon genggam. Tetapi hanya 31% yang mengatakan berbagi informasi pribadi lewat telepon rumah kurang aman.
Menurut Lee Rainie, direktur dari pusat riset Internet Project dan salah seorang penyusun studi itu, sebagian besar warga Amerika mengatakan "ingin pemerintah berbuat lebih banyak untuk melindungi privasi mereka".
Survei itu mendapati 91% responden yakin konsumen tidak bisa mengontrol bagaimana informasi pribadi digunakan oleh perusahaan-perusahaan dan 64% mengatakan pemerintah harus bertindak lebih banyak untuk mengatur bagaimana pengiklan menggunakan informasi pribadi.
Sebagian dari yang disurvei mengatakan bersedia untuk menerima imbalan atas kehilangan hak privasi dengan beberapa layanan.
Sebanyak 55% mengatakan bersedia berbagi sebagian informasi pribadi untuk bisa menggunakan layanan internet secara gratis.
Survei tersebut keluar setahun lebih setelah dokumen-dokumen yang bocor menunjukkan luasnya sistem pemantauan yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) yang dapat meraup data dari warga Amerika dan warga asing.
Pengungkapan bekas karyawan kontrak NSA Edward Snowden membuat rakyat marah dan hubungan Amerika dengan sekutu-sekutunya tegang.
Mary Madden, periset Pew Centermengatakan “salah satu temuan yang paling penting dalam studi itu adalah orang-orang yang banyak mendengar mengenai pemantauan pemerintah lebih sensitif terkait hak privasi ketika menjawab sejumlah pertanyaan dalam survei itu”
Laporan itu adalah yang pertama dalam serangkaian studi mengenai persepsi privasi dan prilaku warga Amerika setelah pengungkapan Snowden bulan Juni 2013.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR