Pemeritah menyiapkan pembangunan museum prasejarah di dekat Gua Song Terus, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Bangunan itu akan menampung semua artefak hasil penelitian dan penggalian di situs tersebut sejak tahun 1994, terutama benda-benda yang membuktikan kehidupan manusia prasejarah sejak 300.000 tahun lalu.
Rencana pendirian museum itu dibahas oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Kacung Marijan, Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemdikbud Harry Widianto, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Jawa Timur, dan Bupati Pacitan Indartato, di Punung, Pacitan.
"Kami ingin hasil penelitian terdokumentasi sekaligus diketahui masyarakat. Kami ingin melindungi temuan ini, sekaligus menjadikan museum sebagai pusat pendidikan," tutur Kacung di Pacitan, Sabtu (6/12).
Dalam kerja sama pembangunan museum prasejarah, Pemerintah Kabupaten Pacitan menyediakan lahan dan Kemdikbud membangun gedungnya.
"[Kami] butuh lahan minimal 1 hektare. Namun, kami [Kemdikbud] bisa juga menambah 1 hektare. Jadi total 2 hektare, biar ada ruang terbuka hijau," kata Harry.
Indartato menyepakati kerja sama ini sehingga penyusunan rencana teknis dapat langsung dilakukan pada tahun 2015.
"Tahun 2016, kami bisa memulai museum," ucap Harry.
Museum manusia prasejarah Pacitan di Desa Wareng nanti dipadukan dengan lokasi penggalian di Gua Song Terus dan Museum Buono Keling serta Gua Tabuhan yang berdekatan. Titik-titik lokasi di Kecamatan Punung ini nanti bisa menjadi satu paket wisata arkeologi.
"Auranya tidak hanya keindahan alam, tetapi juga kesejarahannya," kata Kacung.
Nama "Song Terus" berarti gua yang tidak buntu dan memiliki dua pintu di arah berlawanan. Gua itu memang menembus bukit batu gamping, sekaligus terhubung dengan sungai di bawahnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR