Pernahkah Anda berpikir mengapa burung tidak mempunyai gigi? Temuan ini akan menjawab rasa penasaran Anda.
DNA ini mampu mengungkapkan hilangnya gigi pada seluruh burung yang hidup di masa sekarang. Penelusuran mendapati bahwa gigi pada burung telah menghilang sejak 116 juta tahun lalu.
Avian Phylogenomics Consortium, badan internasional yang berkolaborasi memeriksa evolusi burung ini berhasil menemukan alasan hilangnya gigi pada burung.
Penelitian ini dilakukan pada 48 jenis burung yang mewakili seluruh spesies hewan terbang di dunia. Mark Springer dari University of California Riverside mengungkap bahwa burung modern mempunyai nenek moyang bergigi yang disebut Archaeopteryx.
Archaeopteryx hidup sekitar 150 juta tahun lalu dan dianggap sebagai spesies peralihan antara dinosaurus dan burung. Meski sama-sama mempunyai sayap, perbedaannya terletak rahang yang bergigi tajam serta bentuk kakinya.
Meski sama-sama mempunyai sayap, perbedaannya terletak rahang yang bergigi tajam serta bentuk kakinya.
Berdasarkan fosil yang ditemukan bahwa hewan tersebut mempunyai paruh parsial dengan gigi pada rahang belakangnya. Spineger menganalisis, hilangnya gigi pada burung berhubungan dengan keberadaan paruh parsial.
“Ketika mempunyai paruh parsial, maka hilangnya gigi akan lebih mungkin terjadi,” tegasnya. Namun demikian, ia mengatakan bahwa sejarah hilangnya gigi pada burung modern masih sulit dipahami.
Springer juga menduga adanya kemungkinan mutasi genlah yang menjadi penyebab hilangnya gigi pada burung. Penelitian ini menduga terdapat enam gen penting dalam pembentukan dentin dan email gigi telah bermutasi.
Keenam gen tersebut sudah tidak lagi berfungsi pada 48 jenis spesies burung yang diteliti. Tim peneliti melakukan pengecekan genom pada sejumlah hewan vertebrata tanpa gigi seperti kura-kura dan empat jenis mamalia. Mereka juga mendapati bahwa adanya mutasi pada gen pembentuk dentin dan email gigi.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR