Untuk lebih menjelaskan hal ini, West menggunakan peta Bumi sebagai contoh. Kutub Utara ada di atas, dan Khatulistiwa berada di tengah – tetapi tentu saja, kita selalu dapat menggambar ulang peta itu dengan perspektif yang berbeda. Hal yang sama juga berlaku untuk peta galaksi kita.
"Kebanyakan astronom melihat peta dengan kutub utara galaksi di atas dan pusat galaksi di tengah. Bagian penting yang mengilhami ide ini adalah membuat ulang peta itu dengan titik berbeda di tengahnya." kata West.
Dr. Bryan Gaensler, seorang profesor di Institut Dunlap dan penulis studi tersebut, berkata, “Ini adalah pekerjaan yang sangat cerdas. Ketika Jennifer pertama kali menyampaikan ini kepada saya, saya pikir itu terlalu ‘luar biasa’ untuk menjadi penjelasan yang mungkin. Tapi dia akhirnya bisa meyakinkan saya! Sekarang saya senang melihat bagaimana reaksi komunitas astronomi lainnya.”
Baca Juga: Berkat Bintang Ini, Teka-teki Pembentukan Tata Surya Terungkap
Seorang ahli magnetisme di galaksi dan medium antarbintang, West menantikan lebih banyak penemuan yang mungkin terkait dengan penelitian ini.
"Medan magnet tidak ada dalam isolasi. Mereka semua harus terhubung satu sama lain. Jadi, langkah selanjutnya adalah untuk lebih memahami bagaimana medan magnet lokal ini terhubung baik ke medan magnet galaksi skala besar, dan juga ke medan magnet skala kecil matahari dan Bumi kita." ujar West.
Sementara itu, West setuju bahwa model "terowongan" baru ini tidak hanya membawa wawasan baru bagi komunitas sains, tetapi juga konsep terobosan bagi kita semua.
"Saya pikir itu luar biasa untuk membayangkan bahwa struktur ini ada di mana-mana setiap kali kita melihat ke langit malam." pungkasnya.
Baca Juga: Astronom Menemukan Asteroid dengan Revolusi Tercepat di Tata Surya
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR