"Jika kita melihat ke langit," kata West, "kita akan melihat struktur seperti terowongan ini di hampir semua arah yang kita lihat—yaitu, jika kita memiliki mata yang bisa melihat cahaya radio." ujarnya.
Kedua struktur ini dikenal sebagai 'North Polar Spur' dan 'The Fan Region.' Hubungan keduanya akan tampak seperti terowongan di sekitar tata surya. Para astronom telah mengetahui tentang dua struktur ini selama beberapa dekade. Tetapi sebagian besar penjelasan ilmiah berfokus pada mereka secara individual. West dan rekan-rekannya, sebaliknya, merasa yakin bahwa ia dan timnya adalah astronom pertama yang menghubungkan mereka sebagai satu unit.
Struktur yang panjangnya sekitar 1000 tahun cahaya ini, terdiri dari partikel bermuatan dan medan magnet. Terletak sekitar 350 tahun cahaya dari kita, di mana strukturnya berbentuk seperti tali yang panjang.
"Itu setara dengan jarak perjalanan antara Toronto dan Vancouver dua triliun kali," kata West.
Baca Juga: Ada Celah Misterius Antara Wilayah Luar dan Dalam Pada Awal Tata Surya
West telah memikirkan fitur-fitur ini selama 15 tahun, sejak dia pertama kali melihat peta langit radio. Kemudian, dia membangun model komputer yang dapat menghitung seperti apa langit radio dari Bumi saat dia memvariasikan bentuk dan lokasi tali panjang. Model tersebut memungkinkan West untuk "membangun" struktur di sekitar kita, dan menunjukkan padanya seperti apa langit melalui teleskop kita. Perspektif baru inilah yang membantunya mencocokkan model dengan data.
“Beberapa tahun yang lalu, salah satu rekan penulis kami, Tom Landecker, memberi tahu saya tentang makalah dari tahun 1965, dari hari-hari awal astronomi radio. Berdasarkan data kasar yang tersedia saat ini, penulis (Mathewson & Milne) berspekulasi bahwa sinyal radio terpolarisasi ini dapat muncul dari pandangan kita tentang Lengan Lokal Galaksi, dari dalamnya.” kata West sebagaimana yang dilansir Tech Explorist.
"Makalah itu mengilhami saya untuk mengembangkan ide ini dan mengaitkan model saya dengan data yang jauh lebih baik yang diberikan teleskop kami hari ini." sambungnya.
Baca Juga: 42 Asteroid Terbesar di Tata Surya Kita Berhasil Dicitrakan Astronom
Sejarah Migrasi Manusia Modern di Indonesia Terungkap! Ada Perpindahan dari Papua ke Wallacea
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR