Kegiatan ekonomi orang-orang di Cekungan Tarim yang berfokus pada ternak dan penampilan fisik yang tidak biasa pada mumi-mumi mereka ini telah membuat beberapa ahli berspekulasi bahwa mereka adalah keturunan dari para penggembala Yamnaya yang bermigrasi. Para penggembala Yamnaya adalah masyarakat Zaman Perunggu yang sangat mobil dari stepa wilayah Laut Hitam di Rusia selatan.
Beberapa ilmuwan lainnya menduga para mumi Tarim ini berasal dari budaya oasis gurun Asia Tengah dari Kawasan Arkeologis Baktria–Margiana (Bactria-Margiana Archaeological Complex/BMAC). Orang-orang dari kawasan ini adalah kelompok manusia dengan ikatan genetik yang kuat dengan para petani awal di Dataran Tinggi Iran.
Untuk menguak misteri asal-usul para mumi di Cekungan Tarim sekaligus mengonfirmasi spekulasi-spekulasi yang beredar selama ini, tim peneliti internasional dari Jilin University, Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology, Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, Seoul National University, dan Harvard University melakukan analisis data genom besar dari tiga belas mumi Cekungan Tarim yang paling awal diketahui. Belasan mumi tertua ini berasal dari sekitar 2.100 Sebelum Masehi hingga 1.700 Sebelum Masehi. Selain itu, tim peneliti menganalisis genom lima individu yang berasal dari sekitar 3.000 Sebelum Masehi hingga 2.800 Sebelum Masehi di Cekungan Dzungarian yang berdekatan dengan Cekungan Tarim.
Baca Juga: Penemuan Mumi Perempuan Singkap Gaya Hidup Zaman Dinasti Ming
Penelitian ini merupakan studi skala genomik pertama dari populasi prasejarah di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang. Mumi-mumi yang dianalisis ini juga merupakan sisa-sisa manusia paling awal yang ditemukan dari wilayah tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa mumi-mumi Cekungan Tarim bukanlah orang-orang pendatang baru di wilayah tersebut. Mumi-mumi ini tampaknya merupakan keturunan langsung dari populasi Pleistosen yang dulu tersebar luas tapi sebagian besar telah menghilang pada akhir Zaman Es terakhir.
Populasi ini dikenal sebagai Orang-Orang Eurasia Utara Kuno (ANE). Populasi ini bertahan hanya sebagian kecil dalam genom populasi masa kini, dengan populasi pribumi di Siberia dan Amerika memiliki proporsi tertinggi yang diketahui, yakni sekitar 40 persen.
Baca Juga: Temuan Enam Lubang Pengorbanan Ungkap Ritual Kerajaan Tiongkok Kuno
Source | : | eurekalert,Nature |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR