Makanan organik ditanam tanpa menggunakan pupuk buatan ataupun pestisida. Sejak tahun 2010, penjualan makanan organik telah meningkat sebesar 10 persen pertahunnya. Jumlah ini dirasa luar biasa di tengah pertumbuhan sektor industri.
Meski harus merogoh kocek lebih dalam, nyatanya penjualan makanan serta minuman organik terus meningkat. Di Amerika Serikat, sejak tahun 2013 terjadi peningkatan hingga 11,5 persen. (Baca: Kontradiksi Pangan Organik)
Dengan mengonsumsi makanan organik, bukan berarti kita begitu saja meninggalkan panganan cepat saji. Kuncinya adalah menyeimbangkan konsumsi makanan organik dengan makanan biasa. Makanan cepat saji memberikan sedikit kalori dibanding makanan organik.
Oleh karena itu, makanan organik dapat berperan sebagai penyeimbang dan pemberi gizi bagi tubuh. Makanan organik akan mengasup kandungan antioksidan yang efektif membantu mencegah kanker, masalah penglihatan, dan kerusakan kognitif karena gangguan jantung.
Diproduksi dengan cara bebas pestisida membuat tampilan makanan organik mungkin tak semenarik makanan yang dihasilkan dengan bantuan pestisida. Bisa saja sayuran berlubang karena dimakan hewan, namun itu menandakan makanan organik bebas zat kimia berbahaya. Sementara kandungan kimia berbahaya di makanan dapat merusak ginjal dan menyebabkan kanker. (Baca: Bisa Jadi, Ada Lima Jenis Pestisida Pada Makanan Anda)
Dibandingkan dengan pertanian konvensional, pertanian organik lebih mengutamakan produksi dengan menggunakan tanah sehat serta penggunaan energi yang efisien. Dengan membeli makanan organik yang harganya sedikit lebih mahal, maka Anda juga telah berperan menambah usia planet Bumi.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR