Menyeruput kopi instan pada saat yang pas memang enak... Namun hati-hati karena akar pertanian yang juga peneliti di Universitas Jember, Jawa Timur, Prof Ahmad Subagio, mengatakan produk kopi instan dapat menimbulkan hipertensi.
"Kandungan krimer nabati yang ada di beberapa produk kopi instan berpotensi menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan," tuturnya, kepada sejumlah wartawan di Kabupaten Jember, Rabu.
Menurut dia, mengonsumsi krimer nabati yang ada di dalam kopi instan dengan jumlah berlebihan dan dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan problem kesehatan seperti hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah.
"Krimer nabati tidak dapat dicerna secara sempurna oleh tubuh," ucap Subagio yang juga Ketua Lembaga Penelitian Universitas Jember itu.
Ia memperagakan percobaan kecil dengan tiga buah lilin, kemudian menaburkan krimer nabati di atas lilin tersebut dan hasilnya nyala lilin semakin besar, bukan sebaliknya, mati.
"Api semakin membesar karena krimer nabati bersifat eksplosif (mudah meledak) yang tinggi dan tentunya kurang bagus untuk kesehatan," kata pakar pengolahan pangan lulusan Jepang itu.
Terlalu banyak mengonsumsi kopi krimer, lanjut dia, sama halnya dengan mengonsumsi kolesterol kering karena tidak bisa dicerna oleh tubuh.
"Boleh mengosumsi kopi instan, namun jangan banyak-banyak," kata Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember itu.
Ia menambahkan proses pembuatan kopi putih sebenarnya juga tidak memenuhi standar kesehatan karena kopi disangrai dengan suhu kecil, sehingga kandungan kafein dan asam di dalam kopi tidak mengalami penurunan.
"Hal itu dilakukan, agar warna bubuk kopi yang dihasilkan tidak berwarna terlalu hitam. Kandungan kafein dan asam yang masih terlalu tingi karena suhunya terlalu kecil, juga tidak bagus untuk kesehatan," tutur penemu modified cassava flour (mocaf) itu.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam mengonsumsi kopi putih dalam kemasan karena dapat menyebabkan penyakit kanker.
"Kopi tersebut sebenarnya bukan kopi putih. Warna putih pada minuman itu didapatkan dari estrak gula atau minyak nabati yang diekstraksi dan proses ekstraksi bahan tersebut menggunakan bahan kimia," paparnya.
Subagio menjelaskan semakin banyaknnya produk kopi instan di pasaran dengan berbagai variasi rasa perlu disikapi secara bijaksana oleh konsumen.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Puri |
KOMENTAR