Pendidikan bicara mengenai kreativitas, pengolahan cara berpikir atau sudut pandang, kemampuan memecahkan masalah di lapangan, dan tentu saja moralitas, mentalitas, atau etika. Pendidikan bukan isu tersier dalam hidup manusia. Salah besar jika mengira bahwa kebutuhan pokok manusia hanyalah sandang, pangan, dan papan.
Dalam delapan poin Target Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/MDG) 2015, PBB menempatkan pendidikan di urutan kedua.
Urutan pertama adalah eradicate extreme poverty and hunger (penghapusan kemiskinan dan kelaparan). Urutan yang mengikutinya adalah universal primary education (pendidikan untuk semua) sementara poin ensure environmental sustainability (pelestarian lingkungan hidup) bahkan berada pada urutan tujuh.
Apakah ini berarti pelestarian lingkungan hidup tidak lebih penting daripada pendidikan?
PBB justru sedang menunjukkan bahwa kedelapan poin Target Pembangunan Millenium ini saling terkait erat.
Tanpa pendidikan, apa yang dapat Anda lakukan untuk melestarikan lingkungan hidup? Mungkin bisa, tapi kapasitas Anda sangat terbatas dibanding melakukannya dengan teknologi mutakhir. Sebaliknya, upaya melestarikan lingkungan hidup merupakan sebuah pendidikan yang sangat penting dalam hidup manusia. Tanpanya, pendidikan hanya sekedar buku teks mati.!break!
Pendidikan jelas berkorelasi erat dengan isu lingkungan hidup. Pendidikan untuk lingkungan hidup jelas harus dimulai sedini mungkin. Semakin dini akan semakin baik karena anak muda menerima dan menangkap jauh lebih cepat daripada orang dewasa.
Pembentukan anak muda mau tak mau banyak dilakukan oleh orang dewasa selain oleh dirinya sendiri terutama saat mereka masih duduk di bangku sekolah. Anak kecil akan banyak belajar dari contoh nyata para seniornya.
Siapapun, usia berapapun, di manapun, kapanpun, harus selalu bersedia membuka diri untuk belajar dan menerima sesuatu yang baru.
Satu hal yang pasti, peneliti di bidang lingkungan hidup tidak selalu lebih pintar atau bahkan lebih bijak daripada orang-orang biasa. Tidak. Seorang anak kecil bahkan bisa lebih mencintai lingkungan hidup daripada para aktivis lingkungan.
Mengapa?
Pendidikan terutama pendidikan lingkungan lebih berbicara soal hati. Buku teks atau ratusan seminar memang penting tapi ia hanya berfungsi sebagai bahan pelengkap yang hanya berdampak jika direalisasikan secara nyata.
Sejak dini anda sudah dicekoki materi lingkungan hidup. Anda wajib membawa sebuah pot, belajar cara menyetek, mencangkok, tidak membuang sampah sembarangan, dan sebagainya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR