Penelitian sebelumnya yang dilakukan hewan menunjukkan bahwa vaksin plester untuk penyakit menular dapat menghasilkan tingkat antibodi yang lebih tinggi daripada vaksin tradisional. Prausnitz mencatat bahwa satu-satunya penyakit menular yang pernah diberantas, cacar, dilakukan dengan vaksin plester.
Meskipun tidak menggunakan jarum dalam pengertian tradisional, vaksin ini menimbulkan sensasi saat diaplikasikan ke kulit. David Muller, seorang penulis penelitian ini, mengatakan aplikator terasa seperti "jentikan padat" di lengan. “Anda melepas segel foil dan ditempelkan ke lengan selama 10 detik,” jelasnya.
Seperti halnya vaksin apa pun, vaksin plester mungkin masih membuat lengan terasa sakit karena memberikan agen untuk merangsang respons kekebalan. Selain itu juga akan menimbulkan bekas kemerahan yang hilang dalam beberapa hari.
Menurut Jason McClellan, ahli biologi struktural di Universitas Texas, vaksin plester ini sangat menjanjikan. Salah satu kelebihannya adalah tidak membutuhkan suhu rendah untuk penyimpanannya. Bagi negara yang memiliki keterbatasan akses listrik untuk pendingin, vaksin plester bisa menjadi solusi dalam menanggulangi penyebaran virus Covid-19.
Muller membayangkan suatu saat vaksin plester dapat dikirim melalui pos atau bahkan dengan drone ke tempat-tempat yang sulit dijangkau. Tidak membutuhkan fasilitas penyimpanan dingin yang andal sehingga setiap orang dapat mengelolanya sendiri.
Baca Juga: Kenapa Vaksin Disuntikkan di Lengan Atas, Bukan Diminum seperti Obat?
Plester yang mengandung obat telah dipelajari selama beberapa dekade. Berbagai macam obat sekarang tersedia dalam bentuk plester, seperti plester nikotin dan kontrasepsi. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penelitian dilakukan untuk mengembangkan vaksin dalam bentuk plester.
Selain memiliki keuntungan bagi negara yang memiliki keterbatasan sumber daya, metode ini membuat penyebaran vaksin lebih merata. Prausnitz berpendapat bahwa akan ada lebih banyak orang mendapatkan vaksin flu jika mudah didapat dan tidak menyakitkan. “Ini akan memotivasi orang untuk melakukan vaksinasi,” katanya. Bayangkan jika Anda dapat membeli vaksin ini dengan mudah dan mengaplikasikannya sendiri di rumah.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa ketakutan akan jarum suntik mungkin menjadi faktor kunci bagi sekitar 10 persen orang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19. Bagi anak-anak dan orang dewasa yang memiliki fobia jarum suntik, vaksin plester dapat menjadi pilihan.
Namun kita masih harus bersabar. Vaksin plester untuk flu atau Covid-19 kemungkinan belum tersedia secara luas selama beberapa tahun ke depan. Sampai saat ini, pengujian belum dilakukan pada manusia.
Banyak ahli memprediksi bahwa virus corona akan menjadi endemik dan ada kemungkinan vaksin booster akan dibutuhkan secara teratur. Opsi vaksin yang mudah diaplikasikan dan stabil akan membuat lebih banyak populasi dunia mendapatkan vaksinasi.
Baca Juga: 'Paspor Vaksin' Pertama Gara-gara Demam Kuning di Gibraltar 1800-an
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR