Ayah seorang pria, yang ditunjukkan sedang dibunuh dalam video kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS, menepis tudingan putranya Mohammed Musallam adalah mata-mata Israel.
"Orang-orang menelepon kami. Kami belum melihat videonya dan kami tidak tahu apa-apa, hanya apa yang dikatakan orang kepada kami bahwa ISIS merilis video berisi pernyataan Mohammed yang mengaku bekerja untuk Mossad.
"Sama sekali tidak benar ia bekerja untuk Mossad," kata Said Musallam di rumahnya di Jerusalem, Rabu (11/3).
Lebih lanjut ia mengatakan putranya yang berusia 19 tahun itu ditipu bergabung dengan ISIS dengan imbalan perempuan, uang dan mobil.
Ia menambahkan Mohammed mengaku menyesal atas keputusannya dan ditangkap ketika hendak pulang.
Rekaman video, yang belum bisa diverifikasi kebenarannya secara independen itu, menunjukkan seorang anak laki-laki menembak Mohammed Musallam dengan sebuah pistol.
Pihak berwenang Prancis tengah menyelidiki kemungkinan anak itu adalah warga negara Prancis.
Laporan-laporan menyebutkan anak laki-laki tersebut mungkin mempunyai kaitan dengan pelaku penyerangan yang terinspirasi Al-Qaeda, Sabri Essid. Essad membunuh tujuh orang di Toulouse pada Maret 2012.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR