Kapal yang membawa Tim Survei Keanekaragaman Hayati Laut karam di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Sabtu (14/3) malam.
"Tim beranggotakan 20 peneliti sedianya akan melakukan survei dari 14-26 Maret di perairan Anambas dan Natuna," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Zainal Arifin, lewat pesan singkat, Senin.
Institusi yang terlibat yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan peneliti Jupri dan Ilham, Conservation International (CI) dengan peneliti Asril, Andreas, Dewi, Iwan, Mark Erdman, Allen, Emre, dan Devantier. Sedangkan peneliti dari LIPI yang ikut dalam survei yakni Kunto dan Riskie, serta ditambah delapan awak kapal.
Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat Laksamana Pertama Rasyid pada Minggu mengatakan, KM Nurah yang membawa 12 orang peneliti dari asing, LIPI, dan KKP karam diduga karena mengalami kebocoran.
Semua ABK dan penumpang kapal berhasil diselamatkan setelah sekitar tiga jam terombang-ambing di tengah lautan. Alat pompa kapal itu juga diduga rusak sehingga tidak bisa mengeluarkan air dari dalam kapal.
Rasyid mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi musibah itu pada Sabtu, sekitar pukul 21.00 WIB. Kemudian TNI AL memerintahkan empat unit KRI untuk mencari korban.
Semua korban ditemukan pada Minggu sekitar pukul 01.00 WIB, dan dibawa ke Perairan Batam menggunakan KRI Pattimura 371.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR