Para ilmuwan telah menemukan tulang salamander kuno yang diperkirakan memiliki ukuran sebesar mobil.
Steve Brusatte dari University of Edinburg melakukan penggalian di bagian selatan Portugal. Hasilnya mereka menemukan paling tidak 10 fosil kerangkatubuh salamander raksasa.
Meski memiliki keterkaitan dengan salamander modern, hewan ini justru berperilaku seperi buaya atau dinosaurus.
Dalam segi rantai makanan, salamander kuno ini memiliki tingkatan tertinggi berbeda dengan salamander modern. “Karena salamander kuno ini mempunyai gigi tajam pada kepalanya yang berbentuk pipih,” ujar Brusatte.
Pada akhir zaman trias, saat dinosaurus dan mamalia masih berukuran kecil, salamander ini sudah bertindak layaknya “anjing besar”. Saat itu salamander kuno begitu mendominasi.
Namun, dominasi spesies ini harus terhenti ketika gunung berapi memusnahkannya. “Di satu sisi, meletusnya gunung api telah memberikan kesempatan bagi dinosaurus dan mamalia mendominasi bumi,” kata Brusatte.
Begitu pula dengan iklim yang terus bergejolak saat itu, sedikit banyak memberikan dampak bagi kepunahan salamander kuno.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR