Fish spa atau terapi ikan saat ini memang tidak sepopuler dua tahun terakhir, namun kita masih bisa menemuinya di beberapa tempat. Di beberapa negara bagian Amerika Serikat, layanan terapi semacam ini sudah dilarang.
Dalam kasus terbaru, Mahkamah Tinggi AS pada Senin (20/4) menolak permohonan banding pemilik spa di Phoenik, Arizona, AS, yang keberatan dengan peraturan daerahnya tentang pelarangan fish spa.
Penolakan tersebut mengakhiri perdebatan panjang mengenai keamanan terapi ikan. Pemerintah AS menilai, terapi ikan tidak aman dan beresiko tinggi menularkan infeksi.
Fish spa adalah sebuah terapi menggunakan ikan-ikan Garra rufa yang tidak bergigi. Ikan itu ditempatkan dalam semacam akuarium, dimana konsumen memasukkan kaki mereka ke dalamnya. Ikan-ikan yang juga disebut "ikan dokter" itu akan memakan sel-sel kulit mati sehingga kulit akan terasa lembut.
Cindy Vong, pemilik salon kuku di Phoenix, mulai memperkenalkan terapi ikan ini di tahun 2008. Ia mengimpor ikan dari Tiongkok dan mengubah model bisnisnya menjadi fish spa yang ternyata sangat populer.
Namun di tahun 2009 Vong ditegur oleh Dewan Kosmetik Arizona karena terapi ikan itu dianggap melanggar standar keamanan. Jika diteruskan ia dianggap melanggar hukum.
Alasan yang dikemukakan dewan tersebut adalah setiap peralatan menicure dan pedicure harus disterilkan dengan cara khusus, namun tentu saja ikan tidak bisa disterilkan. Dengan demikian ikan tidak bisa dijamin aman saat melakukan kontak dengan kulit konsumen.
Beberapa penelitian juga menyebutkan banyak fish spa yang menggunakan ikan jenis lain yang lebih agresif dari pada ikan Garra rufa. Ikan yang agresif ini dikhawatirkan melukai kulit sehingga kuman atau virus lebih mudah masuk lewat luka yang terbuka.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR