Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah masjid terbanyak di dunia. Jumlah masjid di Indonesia bahkan mengalahkan masjid di Saudi yang merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim 100 persen.
"Di Indonesia ini negara dengan masjid terbanyak di dunia. Kenapa itu wajar saja karena Indonesia itu Negara Islam terbesar di dunia," kata Kalla saat meresmikan Masjid Besar Baitul Makmur di Bintan, Kepulauan Riau, Minggu (31/5).
Hadir dalam peresmian ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pariwisata Aief Yahya, serta Gubernur Kepulauan Riau HM Sani dan Bupati Bintan Anshar Ahmad.
Menurut dia, jumlah masjid di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan jumlah masjid Saudi karena wilayah Indonesia lebih luas dibandingkan dengan Saudi. Meskipun jumlah warga negara beragama Islam di Indonesia hanya kurang lebih 80 persen.
"Walaupun Saudi 100 persen Islam tapi penduduknya hanya 25 juta. Kita 88 persen penduduk Islam, dari 250 juta penduduk tentu masjid di sini bisa lebih banyak dari masjid Saudi," sambung dia.
Selain itu, Kalla menilai bahwa pengelolaan masjid di Indonesia lebih demokratis. Kalla yang juga menjabat Ketua Dewan Masjid Indonesia ini menyampaikan bahwa di dunia hanya ada dua Negara yang masjidnya dikelola masyarakat, yakni Indonesia dan Pakistan.
Di luar dua negara itu, pembangunan masjid diatur dan dilakukan pemerintah negara setempat. "Di Saudi, Kuwait, Iran, semua masjid dibangun pemerintah atau diatur pemerintah. Dampaknya yang muncul (jika masjid dikelola masyarakat) adalah keikhlasan masyarakat membangun masjid. Banyak juga masjid yang jadi lebih demokratis," tutur Kalla.
Ia lalu mencontohkan pengelolaan masjid di Malaysia. Menurut Kalla, ceramah pada masjid-masjid di negara tetangga tersebut cenderung menyelipkan puji-pujian bagi pemerintahnya. "Kalau di seberang sana, di Malaysia, khotbah setelah memuji Allah, kedua langsung mengangkat Sultan dan Raja. Kalau kita, kadang-kadang ada yang muji Bupati, Gubernur, tapi kada juga yang langsung mencela. Itu bedanya, lebih demokratis," sambung dia.
Terkait pembangunan masjid di Bintan, Wapres berpesan agar pemerintah setempat tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dalam membangun. Ia tidak ingin pembangunan masjid atau bangunan lainnya mengorbankan lahan hutan yang dilindungi.
Kepada pemerintah setempat, Wapres juga berpesan agar bisa mengharmonisasikan antara kegiatan pariwisata dan keagamaan. "Memang kita harus hati-hati mengharmonisasikan dua hal. Ini karena orang cenderung meliwhat pariwisata sebagai kesenangan. Melihat dua orang bersama berpakaian (terbuka). Jadi adatnya harus baik meskipun dekat masjid. di Bali juga, agamanya kuat, tapi wismannya juga kuat. Maka diperlukan suatu keseimbangan yang baik," tutur dia.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR