Alhazen (Abu Ali al-Hasan ibn al-Haytham) merupakan seorang matematikawan jenius yang lahir dan besar di Basra, Persia (sekarang Iran). Ialah yang pertama kali membuktikan bahwa proses melihat oleh mata seseorang dihasilkan dari adanya cahaya dari suatu benda yang datang dan menembus mata. Sebelumnya, para ilmuwan masih menduga-duga bagaimana proses melihat oleh mata manusia; bahwa mata mengeluarkan sinar tak terlihat untuk mendeteksi suatu objek.
Penemuan oleh Alhazen tersebut mengantarkan pada penemuan-penemuan lain seputar dunia optik.
Para kstaria Romawi Nero, di tahun 37-68 Masehi, terbiasa melihat melalui batu zamrud yang lebih dulu dipoles dan dibentuk seperti lensa sehingga berfungsi sebagai kaca pembesar.
Salvino d’Armato, seorang pria berkebangsaan Itali yang lahir pada tahun 1268, kemudian mengembangkan penggunaan lensa tersebut sebagai kacamata sederhana. Dua lensanya harus dipegang jika ingin digunakan. Gagang kacamata baru diciptakan pada abad ke-18. Kala itu, seorang ahli kacamata Inggris bernama Edward Scarlett menciptakan ujung lengkung pada gagang kacamata untuk kemudian diselipkan di atas telinga.
Tahun 1508 silam, Leonardo da Vinci pernah menggambar sketsa dari beragam bentuk lensa kontak. Seorang filsuf asal Perancis, René Descartes (1596-1650) pernah berupaya membuat lensa kontak dari hasil sketsanya, namun penggunaan lensa kontak pertama baru benar-benar dikenalkan ke masyarakat luas pada tahun 1936, oleh William Feinbloom, seorang optometris New York.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR